Rasio Kelistrikan di NTB Meningkat Jadi 77 Persen

MPP Jeranjang, Lombok Barat; peningkatan rasio terjadi karena kemampuan daya PLN di wilayah NTB terus ditingkatkan (foto: Dok Antara)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Meski masih di bawah angka rata-rata nasional, namun rasio kelistrikan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat  meningkat dari 73,83 persen di tahun 2015 menjadi 77,68 persen di tahun 2016.

LOMBOK BARAT.lombokjournal.com — Ada peningkatan rasio kelistrikan cukup baik di NTB dari 73,83 persen menjadi 77,68 persen. “Tapi memang masih dibawah rata-rata nasional yang mencapai lebih dari 80 persen,” kata Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, Machnizon Masri, Sabtu (18/3) usai konferensi video peresmian MPP PLN Jeranjang di Lombok Barat.

Rasio kelistrikan merupakan prosentase masyarakat pelanggan listrik PLN dibanding jumlah penduduk di suatu daerah, yang menggambarkan seberapa luas masyarakat di daerah itu sudah bisa mengakses listrik PLN.

Machrizon menjelaskan, peningkatan rasio terjadi karena kemampuan daya PLN di wilayah NTB terus ditingkatkan, salah satunya dengan program 35 ribu MW listrik nasional dimana NTB mendapat jatah sekitar 500 MW hingga 2019 mendatang.

Ia menambahkan, hingga awal tahun 2017 ini tercatat pelanggan PLN di wilayah NTB mencapai 1,1 juta pelanggan, tersebar di pulau Lombok dan Sumbawa. Saat ini, paparnya, dengan bertambah pasokan daya sebesar 50 MW dari MPP Jeranjang, maka kapasitas daya mampu PLN untuk wilayah NTB mencapai 318 MW, di mana beban puncak rata-rata berkisar 257 MW. “Kita masih memiliki cadangan sekitar 61 MW atau sekitar sepertiga dari beban puncak rata-rata,” katanya.

GRA