Dengan mempraktekkan prinsip 80/20, kehidupan akan jadi lebih menyenangkan, berbahagia dan sehat, karena waktu yang kita pergunakan menghasilkan 80 persen lebih baik
lombokjournal.com ~ Prinsip 80/20 adalah konsep terkenal yang telah ada selama beberapa dekade, tetapi menjadi semakin relevan di dunia yang serba cepat dan terus berubah saat ini.
BACA JUGA : Perguruan Tinggi : From Passengers To Be Drivers
Konsep ini juga dikenal sebagai Prinsip Pareto dan menyatakan bahwa untuk banyak kejadian, kira-kira 80 persen efeknya berasal dari 20 persen penyebabnya.
Dengan kata lain, sebagian besar efek atau hasil dihasilkan oleh sebagian kecil upaya atau sumber daya. Konsep ini dapat diterapkan pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari pekerjaan dan bisnis hingga hubungan dan pengambilan keputusan.
Prinsip Pareto dikembangkan oleh ekonom Italia, Vilfredo Pareto, pada tahun 1896. Pareto mengamati bahwa 80 persen tanah di Italia hanya dimiliki oleh 20 persen populasi. Dia juga menyaksikan hal ini terjadi pada tanaman di kebunnya — 20 persen tanamannya menghasilkan 80 persen buah.
Hubungan ini paling baik digambarkan secara matematis sebagai distribusi hukum pangkat antara dua besaran, di mana perubahan dalam satu besaran menghasilkan perubahan yang relevan ke besaran lainnya.
Fenomena ini juga menggunakan beberapa nama berbeda:
- Prinsip Pareto.
- Aturan 80/20 (paling umum).
- Hukum beberapa vital.
- Prinsip ketersebaran faktor.
Aturan 80/20 bukanlah persamaan matematika formal, tetapi lebih merupakan fenomena umum yang dapat diamati di bidang ekonomi, bisnis, manajemen waktu, dan bahkan olahraga (Dara Tientan Melati, dalam LookMedia: February 20,23)
BACA JUGA : Perubahan Radikal dalam Bisnis
Freddy Rangkuti (dalam bukunya “Keajaiban Teknik Selling Rasulullah”, 2012 hal. 144-147) memberi contoh. Pekerjaan sulit lama kelamaan akan menjadi mudah apabila dikerjakan. Sedangkan pekerjaan mudah lama kelamaan akan menjadi sulit apabila tidak dikerjakan. Artinya, jauh lebih mudah mengerjakan pekerjaan sulit, daripada tidak mengerjakan sama sekali pekerjaan yang mudah.
Karena terbiasa mengerjakan pekerjaan yang sulit, maka pekerjaan tersebut akan menjadi mudah. Sehingga hanya dengan 20 persen energi saja, kita akan memperoleh hasil 80 persen lebih banyak. Ini adalah prinsip 80/20. Itu sebabnya kemudahan selalu ada dibalik setiap kesulitan.
Prinsip ini apabila kita praktikan dalam kehidupan maka kehidupan kita akan jadi lebih menyenangkan, lebih berbahagia dan lebih sehat, karena dari waktu yang kita pergunakan akan menghasilkan 80 persen hasil yang lebih baik. Dengan menggunakan prinsip manajemen waktu seperti ini, kita tidak dikejar-kejar waktu. Sebanyak 80% sisa waktu kita dapat dipakai untuk mengerjakan pekerjaan lain yang kita sukai.
Ada dua pilihan:
1.Kita mengerjakan dengan 20 persen waktu kita, tetapi menghasilkan 80 persen lebih banyak, atau;
2.Kita mengerjakan dengan 80 persen waktu kita, tetapi hanya memperoleh 20 persen hasil saja.
Waktu tidak bergerak dengan kecepatan yang konstan. Waktu bergerak mengikuti pergerakan relatif emosi kita, perhatian kita, dan cara kita memanfaatkan waktu.
Itu sebabnya, kadang kita merasa waktu seperti lama sekali atau tidak bergerak sama sekali. Sebaliknya kadang terasa cepat, tiba-tiba saja kita sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun tanpa menghasilkan apa-apa.
BACA JUGA : Presean Budaya Leluhur yang Harus Terus Disosialisasikan
Mengapa kita selalu merasa peristiwa yang sangat menyenangkan cepat sekali berlalu, sedangkan peristiwa yang sangat tidak menyenangkan itu lama sekali. Sekarang saatnya kita balik. Jadikan peristiwa yang sangat menyenangkan itu waktu yang lama sekali, dan peristiwa yang tidak menyenangkan itu hanya singkat saja. Dengan menerapkan prinsip 80/20.
Tanyakan kepada diri sendiri, apakah penggunaan waktu Anda selama ini telah membuat Anda bahagia? Kalau Anda belum merasa berbahagia maka penggunaan waktu Anda salah. Cepat perbaiki.
Bagaimana caranya dengan hanya menggunakan 20 persen waktu kita dapat menyelesaikan semua pekerjaan kita? Gunakan prinsip 80/20 karena kita dapat memperoleh hasil yang luar biasa dengan hanya menggunakan 20 persen energi yang kita miliki. Prinsip ini telah terbukti sukses dan kita akan menikmati kehidupan yang jauh lebih baik.
Syaratnya kita harus fokus dan berkosentrasi ke dalam pekerjaan yang paling sulit dan paling penting, sehingga akan menghasilkan 80 persen pendapatan yang lebih besar dan berlimpah.
Sebagaimana telah dijelaskan, tulis Freddy Rangkuti, untuk membuka pintu rezeki dari Allah, minimal kita sedekahkan 10 persen pendapatan kita. Semakin besar jumlahnya akan semakin baik, karena Allah sendiri yang akan melipatgandakannya sampai 700 kali.
Jadi dengan menggunakan prinsip 80/20 ini sebenarnya kita akan memperoleh hasil yang jauh lebih besar. Rezeki yang akan kita peroleh akan bernilai jauh lebih besar apabila dikeluarkan tanpa melihat kondisi kita, apakah pada waktu memiliki uang banyak atau saat memiliki uang sedikit. ***
AKUAIR – Perumnas Ampenan: 09-12-2024