Posyandu Keluarga Kunci Pencegahan ATM di NTB

Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalillah,
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Dengan edukasi terus menerus melalui Posyandu Keluarga, merupakan kunci memerangi AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM)

MATARAM.lombokjournal.com ~ Posyandu Keluarga sebagai pusat edukasi berbasis dusun dapat menjadi kunci dalam meningkatkan derajat kesehatan di NTB. 

Secara khusus dalam memerangi penyakit AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM).

Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd. menyampaikan itu saat memberikan sambutan dalam Workshop Petunjuk Teknis Integrasi (PTI) AIDS, Tuberkulosis, Malaria (ATM) di Provinsi NTB yang merupakan salah satu kegiatan RSSH (Resistent And Sustainable System For Healthy) secara daring di Mataram, Rabu (06/07/22). 

BACA JUGA: Media Didorong Manfaatkan Potensi NTB untuk Promosi Daerah

Ummi Rohmi sapaan Wagub menekankan, dengan edukasi yang dilakukan secara terus menerus melalui Posyandu Keluarga, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit tersebut. 

Dengan catatan, diimbangi dengan peningkatan Posyandu Keluarga itu sendiri. 

“Berbicara tentang kesehatan, tentunya bukan tentang bagaimana kita mengobati tetapi yang terpenting adalah bagaimana mencegah,” tutur Wagub. 

Dengan adanya kolaborasi yang kuat dalam Posyandu Keluarga, maka proses identifikasi atau penemuan kasus juga bisa di lakukan dengan cepat dan tanggap. 

Serta tahu bagaimana cara untuk menyikapinya maka target-target tersebut bukan tidak mungkin bahkan bisa lebih cepat dicapai. 

Wagub juga menjelaskan, permasalahan kesehatan harus betul-betul diseriusi.

 Dengan adanya kolaborasi dari seluruh pihak, sehingga setiap pihak betul-betul bisa melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya. 

“Tujuan utama adalah bagaimana meningkatkan harapan hidup masyarakat NTB dan bagaimana mewujudkan masyarakat NTB yang sehat, pola hidup bersih dan sehat yang dapat dijadikan pedoman oleh masyarakat NTB ini,” ungkapnya. 

BACA JUGA: Bank Indonesia NTB Paparkan Sistem Pembayaran QRIS

Acara tersebut diikuti oleh Direktur singkronisasi Pemerintah Daerah, Ditjen Kemendagri, Direktur pencegahan dan penyakit menular, Kementrian Kesehatan RI, Kepala Bapeda NTB, 10 Kabupaten/Kota yang hadir, Kepala OPD NTB, Direktur Rumah Sakit dan Kepala Puskesmas. ***

 

Penulis: novita/irfanEditor: Misami