Umum  

PMI KLU ke-76, Bupati Harap Lahirkan Jiwa Kemanusiaan

Bupati Djohan Sjamsu saat meninjau Sekretariat PMI Lombok Utara di tengah acara peringatan Hari PMI KLU, Jum'at (17/09/21) / Foto: @ng
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Dalam peringatan Hari PMI ke-79, Bupati Djohan Sjamsu berharap ke depan lebih semangat setelah banyak memberikan sumbangsih kepada masyarakat baik saat terjadi bencana

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Palang Merah Indonnesia di Kabupaten Lombok Utara (KLU) diharapkan melahirkan putra dan putri yang punya jiwa kemanusiaan.

Siap bertugas untuk Negara maupun daerah yang sering dilanda bencana, baik bencana alam maupun non alam seperti yang saat ini melanda Lombok Utara.

Bupati menyampaikan apresian atas kiprah PMI di Lombok Utara
H. Djohan Sjamsu

Harapan itu disampaikan Bupati Djohan Sjamsu saat menghadiri acara peringatan HUT PMI Kabupaten Lombok Utara ke 76 bersama Wakil Bupati, Dany Karter Febrianto,  Jum’at (17/09/21).

Sejarah hari lahirnya PMI tak lepas dari campur tangan kolonial Belanda. Dilansir dari laman resmi PMI, bahwa PMI eksis sejak sebelum Perang Dunia II. Saat itu, tanggal 21 Oktober 1873, PMI masih dikenal dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai).

BACA JUGA: Mutasi di Loteng Jangan Seperti Bagi-bagi Kue

Nama tersebut dipelopori Pemerintah Belanda. Namun perjalanan Nerkai terhenti, karena dibubarkan saat pendudukan Jepang.

Sejak saat itu, perjalanan PMI dalam mempertahankan eksistensinya terus bergejolak hingga akhirnya bisa berdiri dengan nama Palang Merah Indonesia (PMI).

Sebelumnya Bupati Djohan sempat menyinggung peringatan hari PMI yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19 yang membatasi ruang gerak banyak orang.

Namun PMI masih mampu berbuat untuk memperingati kelahiran Hari PMI khususnya di Lombok Utara.

Kepada segenap pengurus dan relawan Palang Merah Indonesia, diucapkan selamat ulang tahun ke- 76.

“Mudah-mudahan peran serta PMI ke depan lebih semangat lagi setelah banyak memberikan sumbangsih kepada masyarakat baik di saat gempa bumi 7,0 SR, maupun saat bangsa dan bahkan dunia sedang di landa Covid 19,” kata bupati.

Ketua PMI Lombok Utara maupun Provinsi Nusa Tenggara Barat sebelumnya menjelaskan serangkaian kegiatan kemanusiaan yang sudah dilakukan oleh PMI di KLU.

BACA JUGA: PON Bukan Tujuan Akhir, NTB Targetkan Event Internasional

Bupati mengapresiasi kiprah PMI yang sangat positif, diharapkan ke depan tugas-tugas kemanusiaan ini harus diperbanyak.

“PMI mendidik dan menggerakkan anak-anak bangsa untuk aktif dalam kegiatan kemanusiaan,” kata Djohan.

PMI diminta berperan aktif, termasuk bekerja sama dengan RSUD Tanjung yang baru diresmikan, terutama berkaitan dengan donor darah.

Kalau diperlukan regulasi, akan dibuat bentuk kerjasama antara PMI dengan pihak Rumah Sakit Umum dan Pemerintah Daerah Lombok Utara.

“Ini saya bilang perjuangan yang membutuhkan keikhlasan dalam melaksanakan tugas dan fungsi-fungsi Palang Merah,” katanya.

Saat ini PMI dituntut kerelaan menyisihkan waktu berbuat untuk kepentingan masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.

“Alhamdulillah hari ini kita melihat kantornya cukup bagus, dan kantor ini harus dikelola sebaik-baiknya dan jangan sekedar berdiri megah. Yang penting adalah pemanfaatannya untuk membantu masyarakat,” kata Bupati Djohan, yang sempat meninjau ruangan Sekretariat PMI KLU.

@ng,