Pidato Walikota Mataram, Ungkapkan Spirit Hadapi Tantangan Kota

Waikota Mohan Roliskana menyampaikan pidato dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Mataram dalam rangka ‘Penyampaian Pidato Sambutan Sebagai Walikota Mataram Hasil Pilkada Serentak'di Hotel Grand Legi Mataram, Jum'at (26/02/21) / Foto; Dok DPRD Kota
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Tantangan besar yang kini dihadapi yaitu untuk survive di tengah pandemi Covid-19

MATARAM.lombokjournal.com

Sambutan Waikota Mataram, H Mohan Roliskana dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Mataram dalam rangka ‘Penyampaian Pidato Sambutan Sebagai Walikota Mataram Hasil Pilkada Serentak’, dinilai mempunyai spirit kuat membangun Kota Mataram.

H. Didi Sumardi

Penilaian itu disampaikan Ketua DPRD Kota Mataram, H Didi Sumardi, usai Rapat Paripurna DPRD Kota Mataram, di  Hotel Grand Legi, Jumat (26/02/21) malam.

Pidato Walikota Mataram dalam Rapat Paripurna itu menyampaikan beberapa hal spesifik, sebagai catatan apa yang akan dilakukan pemimpin kota ke depan. Selain itu, merupakan penegasan komitmen walikota.

“Dalam pidato pertama sebagai Walikota Mataram, disampaikan kecintaanya pada kota Mataram. Dalam pidato sambutan itu tersirat keinginan kuat untuk bangkit. Dan walikota akan bekerja all out untuk menghadapi tantangan besar yang saat ini dhadapi kota Mataram,” ujar Didi pada lombokjournal.com usai Rapat Paripurna.

Dijelaskan, tantangan besar yang kini dihadapi yaitu untuk survive di tengah pandemi Covid-19 yang tak bisa diprediksi kapan berakhirnya.  Kota Mataram yang masuk wiayah yang kategorinya zona belum aman, tidak ada aktifitas (ekonomi) yang berlangsung normal.

“Membangun ekonomi di tengah pandemi tidak mudah. Pengaruhnya pada pertumbuhan ekonomi sangat besar. Sangat sulit (tidak bisa) untuk mencapai target pertumbuhan yang ideal,” ungkap Didi.

Menurutnya, sebelum berkecamuk pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Mataram sangat tinggi yang bisa mencapai rata-rata 7 hingga 8 persen di tahun 2020.

Tapi di tengah pandemi saat ini, bila pertumbuhan ekonomi bisa mencapai setengah saja dari tahun sebelumnya dinilai Didi sudah luar biasa. Pertanyaannya, mampukah Pemerintah Kota Mataram mengejar pertumbuhan ekonomi setengah saja selama tahun 2021?

Diakuinya, tantangan yang dihadapi Walikota Mohan sangat besar. Sebab ia harus memimpin kota dengan keterbatasan tiNggi, pekerjaan rumah banyak, di pihak lain ekspektasi publik sangat besar, padahal anggaran serba terbatas.

“Karena itu dituntut kecermataan dalam mengelola keterbatasan,” ujarnya.

Displin Protokol Kesehatan

Didi Sumadi menyampaikan, di tengah situasi keidakpastian diharapkan semua pihak meningkakan disiplin melaksanakan protokol Kesehatan (prokes).

“Pelaksanaan prokes tidak sebatas 3M (Mmakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) tapi membuat standar sama tentang aturan yang dilakukan dalam semua aktifitas,” katanya.

Hal itu berarti tidak terbatas pada aktifitas masyarakat umum, tapi juga di kantor-kantor, yang kini cenderung menjadi klaster baru penularan Covid-19.

BACA JUGA: Walikota Mohan Fokus Penanganan Covid-19

Menurutnya, semua itu bagian dari upaya mengatasi pandemi, menuju masyarakat Mataram sehat. Sebab hal itu merupakan syarat untuk mulai mebangun ekonomi.

“Tapi di luar tantangan besar yang dihadapi, saya optimis, kepemimpin Mohan. Saya optimis karena dengan kapasitas, pengalaman, itegritas, ditambah dengan usia yang masih muda dan bersemangat. Itu jadi modal menjadi ebih akseetarif dan progresif,” ungkap Didi.

Rr