Petani Di Lingkar Gunung Rinjani Juga Kena Imbas Gempa

ROYAL SEMBALUN; , Yang terdampak gempa bukan hanya pariwisata, namun sektor pertanian di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani ikut kena imbas (Foto; Harry/Lombok Journal).
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Agar pemerintah  segera memperbaiki infrastruktur pariwisata dan track pendakian yang rusak ke Puncak Gunung Rinjani, atau dicari solusi lain supaya perekonomian warga kembali normal

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com —   Pasca gempa nasib pariwisata Lombok masih belum pulih total. Namun yang terdampak gempa bukan hanya pariwisata, namun sektor pertanian di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani ikut kena imbas.

Dampak perekonomian warga di Lombok Timur, terutama di Kecamatan Sembalun yang dekat dengan kawasan wisata Taman Nasional Gunung Rinjani, penjualan hasil pertanian masih lesu.

“Sembalun terkenal dengan kesuburan tanahnya dan sebagai penghasil sayur-sayuran langka khas dataran tinggi. Sayur dan buah di Sembalun biasanya dijual untuk kebutuhan konsumsi hotel dan restoran,” terang Royal Sembahulun (35), Ketua Kelompok Tani Pergasingan Hijau di Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, NTB.

Beberapa jenis hasil dari sektor pertanian di Sembalun menjadi pemasok terbesar untuk sayur-mayur dan buah-buahan yang dibutuhkan hotel dan restoran di Lombok, seperti lada keriting, kol merah, saladri, brokoli, wortel, selada, timun jepang, bit, dan stroberi.

“Saat ini hasil pertanianitu tidak laku dijual dampak dari gempa bumi. Masyarakat di Sembalun mengandalkan hidup dari hasil pertanian dan pariwisata,” ungkapnya, Sabtu (29/09).

Salah satu pelaku track organizer di kawasan wisata Gunung Rinjani ini berharap kebangkitan pariwisata di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Lombok agar produk pertanian kembali memiliki daya beli seperti sediakala sebelum terjadinya bencana gempa.

Saat ini kelompok tani yang dikomnadoi Royal berjumlah 20an orang petani dengan luas lahan garapan 15 hektar.

Dia juga berharap agar pemerintah  segera memperbaiki infrastruktur pariwisata dan track pendakian yang rusak ke Puncak Gunung Rinjani, atau dicari solusi lain supaya perekonomian warga kembali normal.

Harry