Wagub NTB menegaskan pesantren tidak jauh dari pelajaran eksak,
MATARAM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mendukung adanya pembangunan Pesantren Sains.
Hal ini juga sekaligus menepis berbagai stigma yang menyatakan pesantren seolah-olah jauh dari pelajaran eksak.
“Pesantren kalau dikolaborasikan dengan apa saja pasti bisa. Semoga ini bisa berkembang disini, kalo mau kerjasama tentu banyak yang bisa kita kerjasama ke depan, dan pendidikan seperti ini bisa tumbuh subur,” ungkap Wagub Ummi Rohmi.
BACA JUGA: KAHMI KLU Gelar Diskusi Demokrasi Dapil Pemilu 2024
Ia menegaskan itu saat menerima audiensi dari Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) NTB yang berlangsung di Ruang Kerja Wagub NTB, Senin (22/08/22).
Ummi Rohmi mengatakan, agar sosialisasi ke masyarakat dapat secara merata sehingga animo generasi muda terkait sains semakin meningkat.
“Harus disosialisasikan dengan baik agar anak muda NTB dapat mengetahui informasinya, animo terkait sains semakin meningkat, karena sekolah seperti ini tidak banyak,” tuturnya.
Pimpinan Pesantren Sains, H. Muhammad Abu Arif Aini M.Pd menjelaskan terkait konsep dari Pesantren Sains, yaitu memadukan dalam satu gerak nafas dua ilmu yaitu islam dan sains.
“Selama ini kan sudah lama diusahakan dengan segala pola baik di perguruan tinggi, di perguruan tinggi islam juga ada sains di pesantren juga memiliki perguruan tinggi tapi belum bisa menyatu dalam tarikan nafas padahal di islam sendiri ada 800 ayat tentang sains,” ungkapnya.
Pesantren Sains yang rencananya akan menerima jenjang SMP/SMA akan dibuka pada tahun 2023 dan berlokasi di Beroro desa Jembatan Kembar Timur kecamatan Lembar, Kab Lombok Barat.
BACA JUGA: Bang Zul Tutup Turnamen Sepakbola IEARN BOT AKUR CUP 2022
“Terkait pengoprasian tahun depan kita sudah mulai persiapan-persiapan, lokasinya, termasuk SDMnya makanya kami punya tim guru besar yang memang sudah ahli di bidangnya untuk mempersiapkan SDM tenaga pengajar, SDM pengelola pesantrennya, tidak hanya kami dari alumni semua,” jelasnya. ***