Umum  

Perseteruan Dengan Khizr Khan, Trump Menuai Kecaman

BONEKA DONALD J TRUMP; tetap akan melakukan kontrol keagamaan bagi orang yang masuk Amerika.

Donald J. Trump benar-benar gelagapan, hari Minggu. Kritik dari orang tua seorang tentara Muslim Amerika yang terbunuh oleh pembom bunuh diri di Irak, membuatnya menuai kecaman di partainya sendiri.

trum,respon2
Donald J. Trump bersalaman dengan pendukungnya selama lawatan di Denver, pekan lalu. (Nick Vote/ The New York Times)

ALEXANDER Burns, MAGGIE Haberman dan ASHLEY PARKER, 31 Juli 2016

 

Perseteruan antara Khizr dan Ghazala Khan dan Donald Trump menggelinding seperti bola api. Keadaan ini diperkirakan berpotensi mempengaruhi pemilih dalam Pemilihan Presiden di Amerika. Trump susah payah menoba membela diri.

Waktu mendapat kritik Trump merespon dengan mengejek –  ia menyatakan Nyonya Khan diminta tutup mulut di Konvensi Nasional Partai Demokrat, saat suaminya Khizr Khan berpidato. Kemudian menyatakan lebih lunak, Nyonya Khan punya “hak” mempertanyakan pengetahuannya tentang Konstitusi Amerika.

Trump tidak punya alasan menuding Khan bersikap tidak adil. Tapi hari Minggu pagi, ia berkicau di Twitternya,  Khan dianggapnya “Menyerang dirinya dengan kejam”.  Upaya penasihat kampanyenya yang berulang kali meralat sebutan ‘terorisme Islam’, tidak berhasil.

Rupanya  Trump mempunyai masalah besar dalam kampanyenya. Mirip dengan heboh pada bulan Juni, setelah ia menganjurkan pemecatan hakim federal, Gonzalo P. Curiel, karena berdarah Meksiko.

Berseteru dengan keluarga militer terkait isu rasial, politisi Amerika terkaya itu dinilai melanggar norma-norma politik Amerika. Tak pelak. kalangan Partai Republik dalam situasi dilematis, memilih membela atau sebaliknya menjauhkan publik dengan calon mereka.

Anggota Republik di Kongres, Ketua DPR Paul D. Ryan dan Senator Mitch McConnell, , mengisyaratkan ketidaksepakatannya dengan kandidatnya, meski tidak diungkapkannya terus terang.

Sementara itu, Hillary Clinton, hari Minggu pagi di sebuah gereja di Cleveland, menegaskan rasa hormatnya pada keluarga Khan. Keluarga Khan telah mengorbankan anggota keluarganya untuk Negara.

“Dan apa yang ia dengar dari Donald Trump? Tidak ada lain kecuali penghinaan, komentarnya merendahkan Muslim,” kata Clinton yang menyebut komentar rivalnya membuat Amerika melakukan kesalahan total.

Hari Minggu di Ashlan, Ohio, Clinton mengecam komentar Trump yang meresahkan.  Karena menyebut imigran Meksiko sebagai pemerkosa dan penjahat,  itu termasuk ditujukan seorang hakim federal  yang memiliki darah Meksiko – meskipun hakim itu lahir di negara bagian tetangga Indiana.

Di sisi lain, Khan mengecam Trump, Minggu, tidak memiliki karakter moral dan empati untuk menjadi presiden.  Dalam jumpa pers di NBC, ia juga menyesalkan sikap Trump yang menunjukkan rasa tidak hormat kepada istrinya dan disebutnya menjalankan kampanye “kebencian, cemoohan, mengadu domba keluarga kami.”

khizrkhan,konvensi1
Khizr Khan, dengan istrinya, Ghazala, berbicara di Konvensi Nasional Partai Demokrat di Philadelphia, pekan lalu. (Sam Hodgson/ The New York)

Khan menyerukan agar para pemilih tidak memberikan suaranya pada kandidat yang menyebarkan kebencian. “Mari memberikan suara untuk kebaikan Amerika,” katannya.

Nyonya Khan sendiri, dalam opininya yang diterbitkan di  The Washington Post, yang dipertanyakan karena tak bicara di konvensi Partai Demokrat mengatakan, ia diam karena selalu menangis tiap bicara tentang anaknya.

“Seluruh dunia, semua orang Amerika, merasakan sakit saya. Saya seorang ibu Bintang Emas (anaknya memperoleh penghargaan Gold Star).” tulis Nyonya Khan. “Donald Trump mengatakan telah melakukan banyak pengorbanan. Apakah ia tahu apa arti kata ‘Berkorban’ itu.”

Perseteruan Trump dengan keluarga Khan menjadi kontra produktif bagi Partai Republik yang pada awal pemilihan umum mendapat banyak kemajuan.  Ketua tim kampanyenya, Paul Manafort pada hari Minggu buru-buru meluruskan,  yang dimaksudkan melarang masuk imigran Islam itu hanya fokus pada negara-negara yang dikenal sarang teroris.

Namun Donald Trump sendiri tetap merencanakan melakukan kontrol keagamaan bagi orang yang  masuk Amerika. Bahkan ia berulang kali membantah membatalkan rencananya. Dan ia juga mengaku tidak perlu minta maaf kepada Khan.

Suara Kalangan Republik

Komentar tersebut mencemaskan tokoh Partai Republik. Jeb Bush, mantan Gubernur Florida, dan John Kasich, Gubernur Ohio, tegas menyatakan ketidaksetujuannya. Seorang juru bicara mantan Presiden George W. Bush menolak berkomentar langsung pada perilaku Trump.

“Mr Bush sangat berterima kasih atas pengorbanan semua keluarga Bintang Emas. Ia berpikir tentang mereka dan berdoa untuk mereka masing-masing tiap hari, ” kata Freddy Ford, seorang pembantu Bush.

Tokoh Partai Republik lainnya mulai menegur Trump. Senator Kelly Ayotte dari New Hampshire, mengatakan Khan pantas dihormati.  “Saya terkejut bahwa Donald Trump meremehkan mereka dan berani membandingkan pengorbanan dirinya dengan keluarga Bintang Emas ,” Kata Ayotte.

Senator Lindsey Graham, tokoh Republik dari South Carolina, mengatakan Trump telah kelewat batas. Komentarnya tentang Hakim Curiel, maupun serangannya pada Khan tidak bisa diterima.

Mike Coffman dari Colorado, Republikan yang pernah bertugas dalam pertempuran sebagai mariner mengatakan, “Setelah bertugas di Irak, aku sangat tersinggung ketika Donald Trump tidak menghormati pengorbanan semua prajurit pemberani kita yang hilang dalam perang itu,” kata Mr. Coffman.

Tekanan dari internal partai memang tidak membuat Trump sehera mengalah. Namun sejauh ini responnya mulai tersendat-sendat. Semula ia mengkritik Nyonya Khan yang dikatakannya sengaja dilarang bicara. Saat menuai banyak kritik ia merilis pernyataan, menjelaskan almarhhum anak Khan ‘sebagai pahlawan, dan Khan memiliki “hak” mengkritik dirinya seperti yang ia lakukan di Philadelphia.

Dia membuat upaya ketiga untuk membelokkan kritik Khan dengan menulis di Twitter, masalah yang dipertaruhkan dalam pemilu adalah terorisme.

Wakil presiden calon Partai Republik, Gubernur Mike Pence dari Indiana, tampaknya dalam posisi yang canggung atas heboh ini. Anaknya bertugas sebagai marinir, seperti sering dikatakannya.  Namun Pence menghadapi ujian pertamanya yang sulit sebagai cawapres, bagaimana seharusnya berargumentasi menghadapi tudingan rasial terhadap Trump dari keluarga yang anaknya memperoleh anugerah Bintang Emas (Gold Star).

Mr Pence diam. Komentar publik sartu-satunya dari Pence, hari Minggu yang diposting di Twitter, ia sedang mencukur rambut di Indianapolis.

Editor: Roman Emsyair

(Sumber: The New York Times)