Peringatan Hari Guru 2019, Bupati Ingatkan Pentingnya Literasi Digital Bagi Guru

Peringatan KORPRI, PGRI, dan Hari Guru Nasional (HGN) di Kabupaten Lombok Utara (KLU), digelar di lapangan Tioq Tata Tunaq Tanjung., Jum’at (29/11/2019). (Foto; den/humaspro)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

“Mari kita bangun kesadaran bersama, ruang kelas bukan lagi satu-satunya ruang untuk belajar. Guru bukan lagi satu-satunya sumber informasi dan ilmu pengetahuan”

TANJUNG.lombokjournal.com —  Memperingati hari ulang tahun (HUT) KORPRI, PGRI, dan Hari Guru Nasional (HGN) masing-masing ke-48 dan ke-74 di Kabupaten Lombok Utara (KLU), digelar di lapangan Tioq Tata Tunaq Tanjung., Jum’at (29/11/2019).

Penyerahan Piagam Purna Bhakti PNS KLU

Peringatan HUT KORPRI, PGRI dan HGN itu dirangkaikan dengan upacara paripurna bulanan Pemerintah Daerah Lombok Utara, dengan inspektur upacara Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH.

Membacakan amanat Ketua Umum PB PGRI, Bupati Najmul meyampaikan, seluruh elemen bangsa perlu mendefragmentasi ingatan kolektif guna mengenang kembali spirit dan niat mulia para guru di seluruh tanah air.

Pada tanggal 25 november 1945, puluhan organisasi guru yang berbeda faham dan golongan sepakat melebur menjadi satu kemudian melahirkan wadah persatuan guru republik indonesia (PGRI).

Dengan dijiwai semangat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, PGRI hadir sebagai wadah perjuangan guru, pendidik dan tenaga kependidikan, memperjuangkan kedaulatan NKRI, berperang melawan kebodohan dan keterbelakangan, serta berkhidmat dalam memajukan pendidikan nasional.

Bupati Njml Akhyar  menyampaikan terima kasih yang tulus kepada pemerintah Indonesia yang memberikan penghargaan terhadap perjuangan para guru, pendidik formal/non formal, dan tenaga kependidikan dengan menetapkan tanggal 25 November sebagai hari guru nasional.

Ditambahkan, setelah 74 tahun Indonesia merdeka, jati diri PGRI sebagai organisasi profesi yang independen, unitaristik dan non partisan mesti selalu dijaga dan melekat di dada pengurus, pejuang aktivis dan para guru sebagai rumah besar perjuangan guru, pendidik dan tenaga kependidikan.

“PGRI harus terus bergerak, mengabdi dan memperbarui diri agar bisa adaptif dan responsif terhadap setiap dinamika perubahan,” kata bupati.

Kemajuan teknologi informaso membawa dampak positif dan negatif, berirama secara beriringan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, tidak terkecuali dalam proses pembelajaran di sekolah.

PGRI harus tetap berkomitmen terhadap pentingnya literasi, utamanya literasi digital bagi guru, siswa dan orang tua.

“Mari kita bangun kesadaran bersama, ruang kelas bukan lagi satu-satunya ruang untuk belajar. Guru bukan lagi satu-satunya sumber informasi dan ilmu pengetahuan,” ajak bupati.

Guru profesional dan berintegritas

Dikatakan, pergeseran peran guru di era digital sebagai fasilitator pembelajaran, menantang rasa ingin tahu siswa, sehingga terdorong menjadikan proses pembelajaran mandiri sepanjang hayat.

“Formula ini yang harus terus-menerus kita tanamkan. Mesti jadi kesadaran bagi guru dalam menjalankan tugas utama sebagai pendidik dan pengajar,” pesan bupati..

Betapa pun majunya teknologi dengan segala turunannya, tapi sejatinya guru tidak pernah dapat digantikan oleh teknologi.

Hal itu mengandung makna, guru profesional dan berintegritas akan terus menjadi isu global dan perhatian dunia tak terkecuali Indonesia.

“Guru yang mencintai pekerjaannya, mengabdikan dirinya bagi kemajuan peserta didik, memperbaiki kualitas diri dan terus berinovasi guna memperoleh praktek terbaik dalam melaksanakan tugasnya. Menjadikan ilmunya sebagai penerang hati dan kemanusiaan. Sadar sepenuhnya bahwa perilakunya dijadikan contoh bagi siswanya,” terangnya.

Najmul mengharapkan para pemangku pembangunan daerah agar responsif atas permasalahan guru yang diperjuangkan PGRI di KLU.

“Suatu hal yang wajar apabila berbagai pihak memberikan atensi serius terhadap kesehjateraan dan peningkatan kualitas guru,” katanya.

Saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang diperjuangkan PGRI terutama di KLU. Bupati Najmul lantas berharap pengurus PGRI KLU agar bekerja dengan sungguh-sungguh, menjaga integritas, menjadi contoh dalam pendidikan karakter dan tidak mudah meninggalkan kelas.

“Saya minta agar para pengurus PGRI di berbagai tingkatan mulai dari pengurus kabupaten hingga ranting bekerja keras, bertungkus lumus dan berlintang pukang mengawal perjuangan dan aspirasi anggotanya,” pintanya.

Usai upacara dilanjutkan dengan penyerahan Piagam Purna Bhakti PNS KLU yang memasuki batas usia pensiun 1 Januari 2020 oleh Bupati Najmul kepada Zainul Idrus, SH Inspektur Inspektorat KLU dan H.M. Thohir, S.Sos Camat Kayangan.

Hadir dalam upacara bendera ini, antara lain Wakil Ketua DPRD Lombok Utara H. Burhan M. Nur, SH, Kapolres Lombok Utara AKBP Herman Suriyono, SIK, MH, Pabung Kodim 1606/Lobar Mayor Inf R. Sugondo, Sekda KLU Drs. H. Suardi, MH, pejabat teras lingkup Pemda KLU, para ASN dan para Guru.

Upacara berlangsung khidmat dengan komandan Abdur Rais, Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Pol PP dan Damkar KLU.

sta/humaspro