MATARAM – lombokjournal
Dr. Mawardi Hamri, Direktur RSU Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang juga menjabat Ketua IV Pengurus Besar Nahdlatul Wathan, Jumat malam (25/3) dilaporkan ke Polda NTB. Karena pergi tanpa kabar berita, yang bersangkutan dilaporkan sebagai orang hilang
Figur penting di birokrasi NTB itu menghilang dari rumahnya, tanpa sepengetahuan keluarganya. Dan hingga Sabtu sore belum diketahui keberadaannya. Hal itu yang membuat organisasi pendidikan dan dakwah terbesar di NTB itu, diwakili Sekretaris Pengurus Daerah Nahdlatul Wathan (NW) NTB Irzani, melaporkan ke polisi. Sejak menerima laporan itu polisi sudah bergerak mencari keberadaan Mawardi.
“Ya saya berharap ini hanya hilang kontak, dan kami berharap beliau segera ditemukan keberadaannya,” kata Irzani, yang sehari-hari mengajar di IAIN Mataram. melalui telpon selulernya, Sabtu.
Ketidakjelasan keberadaan Mawardi Hamri itu semula diketahui dari Sri Darmanto, satpam rumah dinasnya di di Jalan Langko 31 Mataram. Mawardi dikabarkan diijemput kendaraan warna hitam. Dan yang bersangkutan memang diketahuin tidak bisa mengemudikan mobil. Satpam itu juga sudah membuat laporan ke Polres Mataram.
Memang mengherankan, sebelum menghilang, tidak ada pesan untuk keluarganya. Biasanya kemana pun pergi, selalu memberitahu terlebih dahulu. Keluarga Mawardi Hamri di Kotaraja Lombok Timur dikabarkan sedang panik, sebab yang bersangkutan biasanya tiap hari Sabtu merupakan jadwal wajib berkumpul bersama keluarga di Lombok Timur.
“Mungkin tidak hilang, mungkin ini semata-mata hilang kontak saja. ‘ kata Irzani.
(Rayne Qu)