Perayaan Dharma Shanti, Menciptakan Kerukunan

Wagub di Darma Santi
Wakil Gubernur NNTB, H Muhammad Amin di tengah tokoh umat Hindhu dalam perayaan Dharma Shanti

MATARAM – lombokjournal

Perayaan Dharma Shanti Nyepi Isaka Warsa 1938, yang diselenggarakan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) NTB dengan tema “Keberagaman Perekat Persatuan”, berlangsung di di Taman Mayura, Mataram, Sabtu (022/04). Makna perayaan itu menekankan, keberagaman bukan untuk memecah belah, sebaliknya harus dijadikan modal saling melengkapi berbagai dimensi membangun NTB

Kegiatan ini merupakan rangkaian terakhir perayaan hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1938 yang jatuh pada tanggal 9 Maret 2016 lalu. “Harapan, kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahteraan senantiasa menyertai langkah kita seluruh umat beragama di Provinsi NTB,” ucap orang nomor dua di NTB ini mengawali sambutannya,” kata Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, MSi saat menyampaikan sambutan.

Wagub berharap semua komponen harus memahami dan memajukan daerah, termasuk umat Hindu.. “Kepada para pemuka agama dan tokoh masyarakat, saya harap dapat selalu senantiasa membimbing umat dan mengedepankan toleransi, saing menghargai dan kerja sama sehingga tercipta kerukunan di antara kita,” kata Wagub.

Terkait pelaksanaan MTQ Nasional di NTB, Juli hingga Agustus 2016 mendatang, wagub mengajak seluruh umat beragama khususnya umat Hindu untuk memberikan kontribusi nyata dalam penyelenggaraan MTQ. “Insya Allah mudah – mudahan itu (MTQ) akan kita sukseskan secara bersama-sama,” ujarnya.

Acara Dharma Shanti itu dihadiri Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI Prof. Drs. I Ketut Widnya, MA, M.Phil., Phd, Ketua PHDI NTB Drs. I Gede Mandra, M.Si, Ketua MUI NTB, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi NTB, Ketua PGI NTB, jajaran SKPD, serta tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda NTB.Wagub di Darma Santi1

Senada dengan wagub, Ketua PHDI NTB mengatakan, NTB yang menjadi rumah berbagai etnis, keberagaman suku, budaya, agama, ras, dan golongan, harus dijaga. “Keberagaman merupakan kekayaan, kekayaan merupakan kekuatan bila kekayaan itu dihiasi dengan kualitas kebersatuan, kerukunan, keserasian, dan keharmonisan,” kata Gede Mandra.

Diharapkannya, nuansa persatuan tetap digalakkan. “Agar kekuatan kita dalam persaudaraan tidak akan pernah goyah oleh siapa pun,” tambah Ketua PHDI NTB.

Suk (foto : Humas NTB)