Umum  

Penyaluran BPNT Direncanakan Di 44 Kota

Menko PMK, Puan Maharani, saat audensi dengan jajaran Perum Bulog untuk memastikan detil persiapan penyaluran BPNT di Jakarta, pagi tadi (foto: Humas Kemenko PMK)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Uji coba penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) direncanakan pelaksanaannya di 44 Kota di Indonesia.

Jakarta – lombokjournal.com

Demi kelancaran penyaluran oleh Perum Bulog, Menko PMK, Puan Maharani, memanggil jajaran Perum Bulog dalam forum audiensi. Menko Maharani ingin memastikan detil persiapan penyaluran BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai—red) lancar, terutama terkait urusan Bulog

“Jangan sampai bantuan beras dan atau gula dari Pemerintah yang didistribusikan lewat e-Warong tidak tersedia,” kata Menko Maharani, pagi tadi, yang didampingi oleh Staf Khusus Menko PMK, Dolfie OFP; Deputi bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial, Tb. Achmad Choesni; Staf Ahli Menko PMK bidang Kependudukan, Sonny Harry B Harmadi.

“Masyarakat harus dilayani dengan baik, jangan terjadi penolakan kepada masyarakat yang ingin membeli kebutuhan dasar tersebut,” ungkap Menko PMK.di Jakarta.

Audiensi ini Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Karyawan Gunarso; Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri, Imam Subowo; dan Direktur Komersial, Febriyanto.

Uji coba penyaluran BPNT akan dilaksanakan mulai 23 Februari 2017. Seluruh kesiapan uji coba akan dilaporkan lebih dulu kepada Presiden untuk mendapatkan arahan dan persetujuan. Selanjutnya, hal-hal teknis nantinya dilaksanakan oleh Kementerian Sosial dan dioperasikan Perum Bulog.

Semua yang terlibat penyaluran Program BPNT diharapkan commit dengan tugas dan peran masing-masing, berkoordinasi dan bersinergi untuk minimalkan kesalahan-kesalahan.

“Pemerintah berupaya agar program ini tepat sasaran,” kata Menko PMK lagi.

Pihak Bulog memastikan seluruh barang dapat terdistribusi dengan baik sesuai target lokasi yang telah ditetapkan. Bulog siap mendistribusikan barang bantuan baik berupa beras ataupun gula di 36 titik distribusi yang tersebar di 51 Kab/Kota menggunakan 248 armada unit angkut (truk).

“Terdapat beberapa lokasi yang cukup sulit jika diakses menggunakan truk, karenanya kami bekerjasama dengan dua BUMN yang memiliki moda transportasi roda dua dan luas sebarannya,” papar Kepala Perum Bulog, Djarot Kusumayakti.

Rr

(sumber: Kemenko PMK)