Terhambatnya konektivitas, mengakibatkan tingkat okupansi hotel menurun ke angka 42 persen.
MATARAM.lombokjournal.com – Penutupan bandara dan pembatalan sejumlah penerbangan selama sepekan terakhir berdampak pada menurunnya tingkat kunjungan wisatawan.
“80 persen turis ke NTB menggunakan penerbangan, yang dihantam dulu oleh erupsi, tidak bisa terbang, baik internasional dan domestik,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Faozal, Swenin (4/12)
dIcontohkannya, maskapai AirAsia rute Lombok-Kuala Lumpur yang sempat berhenti beroperasi dalam sepekan, menghambat perjalanan 3 ribu penumpang.
Terhambatnya konektivitas, mengakibatkan tingkat okupansi hotel menurun hingga ke angka 42 persen.
Hal ini cukup miris mengingat akhir tahun merupakan masa puncak kunjungan wisatawan. Faozal menjelaskan, pembatalan pemesanan kamar juga diikuti pembatalan perjalanan wisata yang bersifat rombongan besar.
Faozal bersyukur, dalam tiga hari terakhir kondisi di Bandara Internasional Lombok sudah kembali normal, meskipun tidak langsung berdampak signifikan lantaran masih belum lama beroperasi normal.
“Tapi secara umum berwisata di Lombok tidak ada masalah, aman-aman saja,” pungkasnya.
AYA