Dalam pengelolaan pendidikan termasuk pengembangan SMK ditekankan bahwa kualitas SMK/SMA sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan di tingkat SMP
LOTIM.LombokJournal.com ~ Pengembangan SMK di NTB diharapkan selaras dengan kebutuhan industri. Dan pasar kerja bagi lulusan SMK juga akan diarahkan ke negara-negara Asia Pasifik yang memasuki tahap aging society seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
BACA JUGA : Desa Kateng Bershalawat untuk Peringati Nuzulul Qur’an

Harapan terkait pengembangan SMK itu disampaikan Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal berharap yang akrab disapa Miq Iqbal. Ia menyampaikan itu saat bersilaturahmi dengan Keluarga Besar Cabang Dinas Dikbud Lombok Timur di SMK Negeri 1 Jerowaru, Lombok Timur, Minggu (16/03/25).
“Jadi ceruk pasar yang tersedia ini sangat besar. Dan ini bisa masuk karena kita menghadapi bonus demografi, di mana usia produktif kita jauh lebih besar dari usia non-produktif. Jadi ada peluang kita masuk,” ujarnya.
Selain itu, Miq Iqbal juga menegaskan bahwa hubungan antara Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten/Kota terjalin dengan sangat baik. Salah satu faktor penguatnya adalah kebersamaan dalam mengikuti retreat di Magelang pada Februari lalu.
Menurut Miq Iqbal, semangatnya ke depan adalah Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Lota itu tidak bersaing.
BACA JUGA : ITDC Harus Tumbuh Bersama Masyarakat
“Jadi apa yang dilakukan oleh provinsi tidak dilakukan oleh kabupaten/kota, dan apa yang sudah dilakukan kabupaten/kota tidak dilakukan oleh provinsi. Kalaupun kita ingin masuk di program yang sama, harus saling menguatkan,” tegasnya.
Hal ini juga berlaku dalam pengelolaan pendidikan termasuk pengembangan SMK. Gubernur menekankan bahwa kualitas SMK/SMA sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan di tingkat SMP.
“Feedernya ini juga ikut menentukan seberapa baik kualitas SMA dan SMK. Oleh karena itu, intervensi yang dilakukan oleh pemerintah provinsi tidak lepas dari intervensi terhadap SMP dan sederajat. Mudah-mudahan nanti kita bisa membenahi ini,” harapnya.
Terkait pengembangan Sekolah Luar Biasa (SLB), Gubernur menyatakan bahwa akan ada skema khusus.
BACA JUGA : Pedagang Asongan Merupakan Ujung Tombak Ekonomi
Bentuk intervensi Pemerintah provinsi akan disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan di masing-masing SLB, seperti mobilisasi siswa dan sertifikasi tenaga pengajar. ***