Lombok Journal
Pengamanan berlangsungya pelantikan bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota se Nusa Tenggara Barat, Rabu, 17/2, berlangsung ketat. Pemeriksaan dilakukan bagi tamu undangan dan wartawan memasuki area Hotel Lombok Lombok Raya di Mataram, hingga ke ballroom tempat berlangsungnya pelantikan.
Memasuki area hotel, satuan Brimob berjaga-jaga di pintu masuk hotel. Tampak terpasang penghalang dari kawat berduri. Tamu-tamu yang masuk, selain diperiksa id card dan undangan, juga tas atau barang bawaannya. Personil kepolisian, termasuk polwan yang bertugas dalam penerimaan tamu, tampak berjaga di berbagai sudut area lokasi pelantikan.
Ketatnya pengamanan itu, antara lain untuk mengantisipasi kemungkinan kelompok yang kontra pelantikan melakukan provokasi. “Barang bawaan yang hadir diperiksa untuk menjaga kemungkinan yang tidak diinginkan,” kata Wakapolda NTB, Kombespol Imam Margono, yang ditemui saat memantau situasi di lapangan.
Untuk mengamankan pelantikan tersebut, ada perkiraan bahwa yang hadir rata-rata 150 orang dari masinng-masing 7 kabupaten. Sebagai antisipasi, dikerahkan 600 personil yang dikerahkan dari personil Satpol PP, unsur TNI maupun dari Poldan NTB dan Polres Kota Mataram. Aparat dari kepolisian sedikitnya berjumlah 440 personil.
“Tapi itu fleksibel. Karena kita juga menyiapkan cadangan,” terang Wakapolda
Menurut Wakapolda, sebenarnya pihak keamanan sudah mensterilkan yang hadir di luar radius hotel. “Kita sudah sket, sejak dari luar undangan yang masuk sudah steril,” katanya sambil menambahkan, pihaknya juga memperoleh informasi kemungkinan terjadinya provokasi pihak yang kontra. Tapi informasi yang masuk semua ditampung, dan memakluminya sebagai euphoria masyarakat.
Pihak keamanan bertugas mengamankan sejak kepala daerah datang untuk dilantik. “Tugas kami mengamankan sampai mereka keluar Mataram <’ kata wakapolda.
(rayne)