Perajin tenun atau penenun diminta selalu melihat tren, produk yang dihasilkan harus menyesuaikan model fashion
LOBAR.lombokjournal.com ~ Ketua Dekranasda NTB Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah meminta kepada designer dan pengrajin NTB untuk mengikuti tren fashion.
Hanya dengan cara demikian bisa memenangkan persaingan di pasar.
BACA JUGA: Gubernur NTB Serius Benahi Destinasi Trawangan
“Saat ini pasar selalu melihat tren, untuk memenuhi keinginan pasar seperti model fashion dari produk yang dihasilkan perajin kain tenun harus bisa menyesuaikan,” pinta Bunda Niken sapaan Ketua Dekranasda NTB.
Hal ini disampaikan Bunda Niken disaat mengunjungi 2 tempat sentra Tenun lokasi Kebun Ayu dan Gunung Malang yang keduanya berada di Lombok Barat.
NTB memiliki potensi kekayaan warisan budaya yang berlimpah. Mulai dari tenun, sarung, songket, yang dirancang mejadi fashion.
“Seperti model pakaian, tas, sepatu, hijab dan banyak produk pernak-pernik lainnya,” jelas Bunda Niken yang juga menjadi Ketua TP.PKK NTB.
“Kita tidak ingin kekayaan budaya seperti tenun, hanya kita yang nikmati sendiri, tapi harus lebih daripada itu, tenun ini dapat dipakai semua kalangan bahkan dunia. Yang terpenting akan menjadi warisan anak dan cucu kita selanjutnya,” katanya.
Sementara itu di tempat yang sama, Nur Aziziyah seorang Ibu muda yang suka menenun sejak tahun 2014, berasal dari Desa Kebun Ayu Lobar, menyampaikan komitmennya ikut memajukan tenun lokal.
Ia berharap mendapat pembinaan sehingga ke depan tenunnya bisa menjadi trend fashion Indonesia bahkan mendunia.
“Karena NTB ini memiliki kekayaan tenun atau songket yang kaya, ini dapat menginspirasi dan menginovasi untuk tren fashion asal kami terus dapat pembinaan dan sering dikunjungi guna jadi penyemangat kami,” ucap Nur penuh harap.
BACA JUGA: Bang Zul Kunjungi Perajin Tenun di Dusun Rentang
Lain halnya dengan Ibu Mutmaini asal Desa Gunung Malang yang dari gadis juga suka menenun.
Ia mengatakan, ada 2 motif yang saat ini menjadi trend namanya Motif Jogang dan Selingkuh. Hal terbukti para pendamping dan Ibu-ibu pemerhati pengemar tenun langsung memborong habis.
Usai kunjungan Bunda Niken di 2 Sentra Kerajinan Tenun Kebun Ayu dan Gunung Malang, Bunda Niken lanjut meninjau aktivitas kuliner dan panen melon di Desa Wisata Kebun Ayu.
Kegiatan ini dibarengi dengan pameran hasil kerajinan dari Akram Mutiara,
Uniq Rajut dan Larose Fasilitas, hadir pejabat Istri Sekda NTB, Istri Sekda Lombok Barat, Kadis Perindustrian NTB, Camat dan Kades serta Babinsa setempat.***