Paslon Zul-Rohmi Makin Eksotik, Dan Menolak ‘Tunduk Takluk’

Zul-Rohmi sebagai antitesa melawan kecenderungan dan pakem politik ortodok. Maka jangan heran, ibarat kuda pacu langkah dan manuver politik Zul-Rohmi dalam menggalang dukungan dan simpati rakyat sedemikian ofensif dan intensif.
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Dengan strategi silent operation, Zul Rohmi ingin memberikan pesan tidak tunduk takluk meskipun rating elektabilitasnya belum di atas 20 persen

MATARAM.lombokjournal.com —  Paska pengumuman Paslon oleh KPU NTB, 12 Februari lalu, paslon Zul-Rohmi makin  melesat  elektabilitasnya.

Menurut Direktur Mi6, Bambang Mei F, paslon Zul-Rohmi makin intensif membuka jejaring baru di kalangan warga masyarakat dari berbagai strata sosial.

Zul-Rohmi menjaga dan mengamankan jejaring  konstituen yang baru agar tidak ‘dibandrek’ paslon lain. “Caranya  tetap menyambangi pemilihnya door to door, dan menempatkan kontak person di setiap wilayah pemilihnya,” kata Bambang melalui siaran persnya di Mataram, Jum’at (26/01).

Paslon ini  bergerak secara fleksible dan cepat di basis pemilihnya dengan tim yang ramping. “Ibarat das boat, baik Dr Zul dan Siti Rohmi day by day tetap ‘move on’ sambangi pemilihnya rata rata 5 sampai dengan 7 titik per hari,” ujar Bambang yang didampingi Sekretarisnya, Lalu Athari Fathullah, SE.

Dengan strategi silent operation, Zul Rohmi ingin memberikan pesan tidak tunduk takluk meskipun rating elektabilitasnya belum di atas 20 persen. Paket Zul.Rohmi meski dipandang sebelah mata, tapi justru itu menjadi spirit yang kuat untuk membalikkan asumsi tersebut.

“Tidak tertutup kemungkinan Zul Rohmi memenangi PilGub NTB,“ tambah Bambang Mei F yang kerap disapa Didu.

Zul makin Eksotik

Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah menilai, manuver dan gerakan Dr Zul  makin Eksotik dan piawai dalam operasi ke basis dan  konstituen , khususnya di Bima dan Sumbawa.

“Beberapa   media di kota  Bima mengakui, intensitas Dr Zul ke Bima melebihi Paslon lain,” tambah Athar.

Paslon  Zul Rohmi makin leluasa bergerak di kota Bima, karena linier dengan Paslon Pilwakot kota Bima yakni ManuFer yang diusung Demokrat, PKS dan PDIP.

“DPT kota Bima 104 ribuan, Jika Zul-Rohmi dapat suara 50 persen itu sdh bagus karena pilkada kota Bima ada empat Paslon,” lanjut Athar.

Bagi Athar, pasangan ini berani menambrak mainstream yang memasang Dr Zul dari Sumbawa jadi papan satu . Sementara demokrat yg punya 8 kursi parlemen justru memasang Rohmi yang tidak memiliki pengalaman politik sebagai Cawagub ntb.

“Intinya  Zul Rohmi ini  adalah kreasi politik  ekstra ordinary yang berani dan penuh sensasi yang tidak biasa,” imbuhnya.

Menurut Bambang, figur Siti Rohmi merupakan tandem politik yang baik buat Dr Zul karena kharisma dan aura Rohmi yang sejuk,  jauh dari kesan politiking.”Dari sisi gestur, tampilan Rohmi memiliki magnet yang kuat menarik simpati pemilih,” jelasnya.

PilGub NTB 2018 penuh kejutan politik tak terduga, seperti tampil nya paket Anomali,  Zul- Rohmi. Selain itu tampil calon independen Ali-Sakti.

Dalam sejarah PilGub NTB, momentum PilGub NTB kali ini paling mempesona dari aktor aktor yang terlibat pertarungan ‘die hard’. “Pasti akan  ada kejutan politik tak terduga,” tegas Bambang.

Konstruksi empat Paslon PilGub NTB membawa konsekwensi politik tidak mudah dilupakan di akhir konstestasi nanti. “Seandainya Zul Rohmi yang tak diunggulkan menang, bisa dibayangkan bagaimana runtuhnya psykologi politik para jawara petarung tersebut,” ujarnya

Pun demikian sebaliknya, jika Ali Sakti yang menang PilGub NTB, betapa malu dan hancurnya moral politik para pimpinan Parpol di NTB atas realitas tersebut.

“Kemungkinan Ali Sakti memenangi PilGub NTB tetap terbuka, mengingat tren kenaikkan elektabilitas Ali Sakti cukup signifikan,” kata Bambang.

Karena politik itu unpredictable, maka di akhir konstestasi ini akan ada tiga Paslon yang menjadi pecundang.

Re (*)