Partai NasDem NTB  Mungkin Saja Dukung Calon Independen

Arif Maladi

Ini tentu bentuk anomali politik yang tidak biasa, sulit dilogikakan dalam konteks politik

lombokjournal —

MATARAM  ;   Isu pilkada serentak 2020 sudah mulai menghangat.  Figur figur bakal calon sudah mulai menjajakan diri, baik yang akan maju melalui jalur parpol maupun jalur independen.

Menarik untuk disimak, di Kota Mataram misalnya, Makmur said salah satu figur yang digadang digadang sudah mulai melakukan safari politik untuk maju menjadi calon independen menghadapi petahana.

Sekretaris Bappilu Partai NasDem NTB, Arif Maladi mengatakan, adanya figur independen adalah sebuah keniscayaan dalam pilkada dan NasDem NTB terus memantau konstelasi politik yang berkembang.

Di 2015 lalu secara Nasional NasDem mengusung 5 calon Kepala Daerah dari jalur independen.

Tidak tertutup kemungkinan pada Pilkada serentak 2020 akan ada calon-calon independen yang didukung Partai NasDem dengan syarat,

“NasDem tidak bisa mengusung sendiri calon Kepala Daerahnya, atau ada calon-calon potensial yang enggan digandeng oleh partai politik,” ungkapnya.

Arif menambahkan, dukungan tersebut didasarkan atas beberapa hal, antara lain berdasarkan rekam jejak, moralitas dan kompetensi para calon yang didukung oleh hasil survey yang baik.

Jadi NasDem punya tolok ukur yang efektif. Kalaupun nanti mendukung calon independen NasDem menjamin mesin partai akan digerakkan secara maksimal untuk kepentingan pemenangan walaupun dukungan kita hanya political letter.

“Kita pantau terus, tapi secara politik kami tidak ada masalah jika ada calon independen. Dan kita sangat terbuka untuk itu,” katanya.

Jika benar Nasdem berani dukung independen ini patut diapresiasi dan di atensi . Baru terjadi dalam sejarah perpolitikan pilkada ada parpol yg bersedia dukung independen .

Ini tentu bentuk anomali politik yang tidak biasa, sulit dilogikakan dalam konteks politik.

Secara politik apa yg dilakukan Nasdem tentu menyalahi fatsun parpol itu sendiri.

Agak Aneh jika Partai Nasdem mau dukung independen karena secara politik justru tidak bagus buat performance partai Nasdem sendiri .

Terkesan Nasdem kalah dalam posisi tawar . Lemah dalam membangun kebesaran partai .

Tapi sebagai wacana, no problem. Bagus untuk pencerahan dan test the water . Tapi jika diimplementasi kan dalam tindakan politik yang nyata, impossible Nasdem mau mengorbankan Marwah politiknya dengan mengendors calon independen .

“Tidak masuk dalam logika politik yang waras, jika parpol mau menurunkan bobot posisi tawarnya dengan cara yang tidak elok ,” kata Dir Mi6 Bambang Mei F .

Dalam konteks pendidikan politik , ini juga tidak memberikan pencerahan politik yang benar terhadap kader dan simpatisan partai Nasdem yang telah terlibat membesarkan partai lewat berbagai momentum dan kompetisi politik .

Me