Muswil untuk agenda pemilihan Ketua DPW PAN tidak menggunakan sistem pemilihan langsung, melainkan menggunakan sistem formatur
MATARAM.LombokJournal.com — Politisi PAN asal Kabupaten Lombok Timur, H. Najamuddin Mustoefa siapkan diri maju sebagai calon Ketua DPW PAN Provinsi NTB, yang pelaksanaan Musyawarah Wiayah (MMuswil)-nya dilaksanakan beberapa pekan ke depan.
Anggota Komisi I DPRD NTB itu mengatakan, keinginannya untuk maju sebagai Ketua DPW PAN kendati terbilang kader baru dilatar belakangi pengalamannya pernah memimpin partai politik di daerah.
Selain itu, profesionalisme DPW PAN NTB yang memungkinkan semua kader memiliki hak yang sama untuk menjadi pemimpin PAN menjadi motivasi tersendiri.
“Di PAN itu sangat demokratis,” katanya. Senin, (10/08/20).
Najamuddin menjeaskan, demokrasi yang terbangun di PAN dijelaskan Najamuddin dengan tidak adanya intervensi Ormas pendiri PAN seperti Muhammadiyah dalam pengelolaan partai.
“Tidak seperti partai lain. PAN itu tidak ada intervensi Muhammadiyah, tidak ada titipan. Dan ini bagus” katanya.
Lebih jauh dijelaskan, dalam Muswil untuk agenda pemilihan Ketua DPW PAN tidak menggunakan sistem pemilihan langsung, melainkan menggunakan sistem formatur.
“Sistem formatur. Ada 25 yang mencalonkan diri,” katanya.
DPP dalam hal ini punya kewenangan penuh dalam menetapkan berapa orang formatur. Bisa empat orang, delapan orang dan 12 orang formatur.
Formatur yang ditetapkan oleh DPP itulah yang berhak untuk menentukan ketua DPW PAN NTB.
Sistem pemilihan formatur diakuinya meminimalisir gesekan dan konflik di internal partai.
Persaingan antar kader dalam merebut posisi Ketua DPW PAN juga tidak terlalu keras, dan hampir tanpa gejolak, sebab tidak ada suara yang akan diperebutkan.
Dari 25 orang calon formatur tersebut, salah satunya adalah Najamuddin. Dia berada di posisi ke dua.
Pihaknya akan bersaing dengan 25 kader PAN lain, salah satunya Muazim Akbar selaku ketua DPW PAN NTB sekarang.
Ast