MTQ XXVI Sukses; Apa Yang Perlu Diketahui Setelah Itu?

MTQ XXVI SUKSES; masyarakat Lombok antusias dan apresiatif
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

MATARAM – lombokjournal

Kemeriahan MTQ Nasional XXVI di Mataram sudah berakhir hari Sabtu (6/8) lalu, dan tuan rumah menangguk sukses. Di balik kesuksesan itu, ada berita dari media lokal yang perlu diketahui.

Di kalangan pemerintahan, sukses penyelenggaraan even nasional diukur dari 4 sukses. Pertama, sukses penyelenggaraan; seperti diketahui penyelenggaraan MTQ tahun ini berjalan lancar, dan nyaris tak terdengar komplain dari peserta. Bahkan masyarakat NTB, khususnya warga Pulau Lombok, sangat antusias mengapresiasi hajatan MTQ.

MTQ,kemeriahan11Agustus5
Rekreasi di Islamic Cennter

Pertama, sukses penyelenggaraan; masing-masing SKPD Prov NTB yang bertugas meng-handle rombongan kafilah, mendapat sanjungan. Seremoni pembukaan dan penutupan pun berjalan lancer. Peserta pun menganggap penilaian juri fair dan bisa dipertanggungjawabkan. “Pada waktunya semuanya akan berakhir indah,” kata Wakil Ketua Panitia Daerah yang juga Asisten II Pemprov NTB, Lalu Gita Ariadi.

Meriahnya MTQ XXVI
Meriahnya MTQ XXVI

Kedua, sukses prestasi; target masuk lima besar seperti diharapkan Gubernur TGH M Zainul Majdi, sudah bisa diraih. NTB masuk ranking empat. “NTB gudangnya qori’ dan qori’ah. Jadi untuk masuk lima besar bukan hal sulit,” kata Sekda Pemprov NTB, DR Rosiady Sayuti.

Ketiga, sukses ekonomi; selama pelaksanaan  MTQ XXVI, cukup besar pemasukan daerah sebab seluruh hotel dan penginapan di Mataram terisi 100 persen. Bahkan rombongan kafilah ada yang menginap di luar kota. Selama berlangsungnya pameran yang digabung dengan NTB EXPO, transaksi diperkirakan mencapai sekitar 20 miliar rupiah. Dan yang penting, selama penyelenggaraan MTQ, tiap malam ratusan atau ribuan pedagang kecil bisa menangguk rejeki yang tidak sedikit.

Dan yang keempat, sukses pencitraan; tentu tiga sukses yang disebut itu memberikan citra baik bagi NTB.  Apalagi di sela-sela penyelenggaraan MTQ, juga berlangsung Konferensi Ulama Islam se Dunia. Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin mengatakan, NTB berhasil mengembalikan MTQ sesuai khittahnya.

“Semua dapat nilai seratus. Menurut saya, NTB layak menjadi penyelenggara MTQ internasional,” kata Ketua Dewan Hakim MTQ XXVI, Profesor Sayed Agil Hussein Al Munawar.

Beban Pasca MTQ

Tak bisa dielakkan, untuk suksesnya penyelenggaraan MTQ,  tidak sedikit biaya terkuras. Setelah usai MTQ, Dinas Pertamanan Kota Mataram mendapat sorotan wakil rakyat. Pasalnya, dinas di kota itu mengajukan usulan anggaran  sebesar Rp5,6 milyar di APBD Perubahan tahun ini. Sebab, Dinas Pertamanan Kota Mataram termasuk berperan besar, berarti harus mengeluarkan anggaran besar, alasannya demi suksesnya MTQ.MTQ,kemeriahan11Agustus2

“Ini kegiatan sudah dieksekusi tapi kok baru dianggarkan di APBD perubahan,” sindir anggota Komisi II DPRD Mataram, I Wayan Wardhana.

Sindiran itu bukan tanpa alasan. Bukankah anggaran berkaitan MTQ XXVI tidak seharusnya diajukan di APBD Perubahan. Rencana MTQ sudah diketahui lama,  semestinya harus dianggarkan di APBD Murni 2016.

Apa benar semua karena MTQ? Dan, adakah SKPD lain – kabupaten/kota atau provinsi — yang juga mengusulkan anggaran untuk MTQ di APBD Perubahan?

Selain itu, masyarakat selama penyelenggaraan MTQ sudah menjelajah sudut-sudut bangunan Islamic Center. Sebagian sudah paham bahwa bangunan megah kebanggaan muslim itu memang belum rampung. Sebagian besar lagi, masyarakat bertanya-tanya, ternyata masih banyak biaya yang harus dikeluarkan daerah untuk membangun masjid terbesar di NTB yang akan menjadi ‘pusat pengembangan peradaban Islam’ di NTB itu.

Setelah MTQ berlangsung meriah, kegiatan besar apa lagi untuk menyibukkan Islamic center itu? Bagaimana biaya perawatan bagunan megah itu kelak, dan masyarakat ‘pihak mana’ yang mendapat kesempatan mengelolanya?

Rer