Merubah Indonesia, Kirim 100 Ribu Sekolah Keluar Negeri

Tiap tahun 100 ribu anak muda sekolah ke luar negeri, Indonesia akan berubah 

Gubernur Zulkieflimansyah yang akrab disapa Bang Zul membuka acara Seminar Nasional (Rakornas) Asosiasi Program Studi Informatika (APSI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) yang berlangsung di Hotel Grand Legi, Mataram, Selasa (11/10/22) / Foto: irfn
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB, mengungkapkan cara merubah Indonesia

MATARAM.lombokjournal.com ~ Sangat mudah merubah Indonesia, dengan cara mengirimkan anak-anak dalam negeri untuk bersekolah di berbagai penjuru dunia. 

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah yang akrab disapa Bang Zul mengatakan itu saat membuka acara Seminar Nasional (Rakornas) Asosiasi Program Studi Informatika (APSI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) yang berlangsung di Hotel Grand Legi, Mataram, Selasa (11/10/22).

BACA JUGA: Wagub NTB: Stop Kirim Buruh Migran Ilegal 

Bang Zul mengatakan, cara merubah Indonesia dengan mengirim 100 ribu pelajar ke luar negeri

“Gampang sekali merubah Indonesia ini, dengan mengirim setiap tahun 100 ribu anak muda dalam negeri maka Indonesia akan berubah sendiri, dari luar negeri mereka akan mengguncang dunia,” tutur Bang Zul. 

Bang Zul juga berpendapat, agar Prodi Informatika dapat mendiskusikan berbagai ilmu dengan memanfaatkan momen tempat wisata yang ada di sekitar NTB, seperti di Gili Trawangan, Sembalun, Mandalika dan lain sebagainya. 

“Ajaklah berjalan-jalan, sehingga Prodi Informatika betul-betul kaya dengan sentuhan manusia, dulu waktu saya kuliah teman teman saya menjelaskan digitalisasi ribet banget, susah ditangkap dengan bahasa umum, jarang ada yang mampu bercerita dengan ilustrasi,” tuturnya.

Adanya Beasiswa NTB memberikan kesempatan bagi putra putri daerah untuk dapat bersekolah di luar negeri dan tentu menjadi kesempatan untuk terus meningkatkan kapasitas diri. 

“Beasiswanya NTB tidak harus pulang ke NTB, kalau mereka bisa menjadi diaspora yang menyebar ke seluruh dunia menurut kami jauh lebih menghasilkan cita-cita bersama,” ungkapnya

Bang Zul juga berpesan, sehebat apapun teknologi tidak dapat menggantikan jiwa dan rasa kemanusiaan yang harus dijaga dan tetap diasah.

BACA JUGA: Shell Eco Marathon, NTB Juga Produksi Kendaraan Listrik

“Kita tidak akan pernah bisa menggantikan jiwa dan rasa kemanusiaan kita yg paling berharga,  maka teknologi boleh saja maju tetapi kemanusiaan kita harus tetap dijaga dan diasah untuk terus saling menguatkan demi kemajuan, kesejahteraan dan kebahagiaan bersama,”  pesannya.***