Umum  

Mengharukan! Perdamaian NW Anjani dan Pancor Saling Menghargai dan Penuh Pengertian

Raden Tuan Guru Bajang (RTGB) KH Lalu Zainuddin Atsani, M.Pd dan Tuan Guru Bajang (TGB) Dr KH M Zainul Majdi, MA telah melakukan pertemuan islah atau perdamaian, di hotel Lombok Astoria, Selasa pagi (23/03/21) / Foto; IST

Kedua belah pihak saling menghargai dan saling mengakui

MATARAM.lombokjournal.com  —

Akhirnya semua pihak mengaku lega, akhirnya kesepakatan damai terwujud di tubuh organisasi Pendidikan dan dakwah terbesar di Nusa Tenggara Barat,  Nahdlatul Wathan (NW).

Sudah berlangsung lama polemik antara Nahdlatul Wathan Anjani dan Nahdlatul Wathan Pancor terkait legalitas yang absah dan berhak menggunakan nama Nahdlatul Wathan.

Pertemuan islah atau perdamaian, atau ada yang mengistilahkan menghindari mudharat lebih besar, antara NW Anjani yang dipimpin Tuan Guru Bajang (RTGB) KH Lalu Zainuddin Atsani, M.Pd dan NW Pancor yang dipimpin (mantan Gubernur NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Dr KH M Zainul Majdi, MA, berlangsug di hotel Lombok Astoria, Selasa pagi (23/03/21).

Pertemuan difasilitasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia, diwakili Dirjen AHU) Kemenkumham, Cahyo Rahadian Muzhar. Juga hadir Kapolda NTB Irjen Pol H Muhammad Iqbal, SIK,MH. Bahkan bersama Danrem 162/WB, Kapolda NTB mendatangi kediaman RTGB Atsani Dan TGB Zainul Majdi, untuk menyiapkan pertemuan kedua tokoh NW itu.

Sangat mengharukan, pertemuan islah pengurus NW Anjani dan NW Pancor yang menjadi panutan jutaan umat itu berlangsung penuh persaudaraan. di hotel Lombok Astoria, Selasa pagi.

Dalam pertemuan itu ditandatangani akta kesepakatan islah antara NW pimpinan Raden Tuan Guru Bajang (RTGB) KH Lalu Zainuddin Atsani, M.Pd dan Tuan Guru Bajang (TGB) Dr KH M Zainul Majdi, MA.  Kedua belah pihak saling menghargai dan saling mengakui.

Pernyataan TGB KH M Zainul Majdi yang disampaikan melalui Ketua Pimpinan Pusat Pimpinan Pemuda NW, Dr Muhammad Halqi mengatakan, perdamaian ini diharapkan menjadi berkah dalam perjuangan organisasi.

“Suasananya berlangsug baik, penuh persaudaraan, saling memaafkan, saling menghargai dan saling mengakui,” kata Muhammad Halqi.

Dalam pertemuan yang dipandu Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum kemenkumham, Cahyo Rahadian Muzhar yang didampingi Kapolda NTB Irjen Pol H Muhammad, kedua pihak mengaku memiliki kesetaraan dalam meneruskan perjuangan Maulana Syekh TGH Zainuddin Abdul Madjid.

“Saling membantu. Itu semua ada dalam akta kesepakatan islah,” tambahnya.

Kedua pihak sepakat tidak ada intimidasi, persekusi, bullying, pengaduan ataupun laporan apapun terkait satu dengan yang lain.  Sekolah, madrasah, majelis taklim, panti asuhan, dan seluruh amal usaha NW diberikan kebebasan untuk memilih menginduk kemana, apakah ke NW atau NWDI.

Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah tampak hadir, termasuk sejumlah petinggi Pengurus Besar NW (PBNW), baik NW yang berkedudukan di Anjani maupun yang di Pancor.

Rr