Mengaji sebagai parameter penilaian budaya literasi masyarakat dan ini sejalan dengan NTB yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
MATARAM.lombokjournal.com ~ Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Gita Ariadi, mengusulkan hal tersebut, saat membuka Webinar Stakeholder Meeting Provinsi tahun 2021 dengan tema “Membangun Ekosistem Perpustakaan Nasional RI”, yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional RI bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB, Kamis (16/9).
Menurut Lalu Gita, hal yang mendasari usulan tersebut karena aktivitas mengaji serta membaca Al-quran kerap dilakukan oleh masyarakat hampir setiap harinya, baik dilakukan secara berkelompok maupun secara individu.
“Mengaji itu kan membaca, Iqro’. Kita ada program Magrib Mengaji. Dan masyarakat mayoritas muslim biasa mengaji setiap magrib atau malam. Hal ini bisa didiskusikan, apakah mengaji bisa masuk ke dalam komponen penilaian budaya literasi,” tuturnya.
Lalu Gita juga berharap agar seluruh stakeholder terkait dapat meningkatkan komitmen bersama dalam membudayakan literasi di kalangan masyarakat, mulai dari lingkungan terkecil, yakni keluarga. Jika membaca telah dibudayakan sejak dini dalam lingkungan keluarga, maka akan mudah menjadi kebiasaan positif bagi masyarakat.
“Jumlah perpustakaan sudah cukup banyak, tinggal bagaimana membuat masyarakat mau dan gemar membaca,” harapnya.
BACA JUGA: Sosialisasi ASO harus Dimasifkan KPID NTB di Masyarakat
novita@diskominfotikntb