RA Kartini Pelopor Dunia Pendidikan  

R.A. Kartini / Foto: Ist
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint
MARLINA, mahasiswa Prodi Admiiniistrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universita Muhammadiyah Mataram

lombokjournal.com  —

Tanggal 21 April kita sudah memperingati hari lahirnya Raden Ajeng Kartini atau disingkat R.A Kartini.  Bahkan kita juga ikut turun ke jalan guna membagi bunga untuk memperingati hari lahirnya R.A Kartini, Hadir saat itu Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ummat pada hari Kamis, 10 April 2021 sebelum hari lahirnya R.A Kartini.

R.A Kartini dikenal sebagai sosok seorang pahlawan nasional yang berjuang membela hak-hak kaum perempuan untuk memperoleh kebebasan, terutama dalam dunia Pendidikan. Sebagai seorang perempuan kita didorong mampu memperjuangkan hak-hak seperti yang dilakukan oleh R.A Kartini.

BACA JUGA: Matinya Nalar Kritis Berdemokrasi

Menanamkan sikap kebebasan di dalam diri kita sebagai seorang perempuan yang tangguh, perempuan yang mampu melawan dalam garis perjuangan, bukan hanya sebagai wacana tetapi mampu untuk kita pertanggungjawabkan.

Seperti salah satu contoh kasus yang tejadi di bulan Mei kemarin, seoarang gadis perempuan yang terkenal dengan keberaniannya berusia 19 tahun yang bernama Angel yang ikut bergabung dengan para pengunjuk rasa  dalam kudeta di Myanmar, ia tewas terbunuh oleh tembakan yang ada di kepalanya.

Dari kasus tersebut kita sudah mengetahui, dia melakukan itu semua bukan karena ingin bergaya, bukan juga ingin dikenang oleh banyak orang. Melainkan jiwanya terpanggil dan bahkan dia berada di garda paling depan.

Karena itu, kita sebagai seorang perempuan harus mampu menanamkan kebebasan di dalam diri kita, agar kita tidak dipandang lemah. Sejatinya seorang perempuan juga mampu menjadi pemimpin buat orang lain.

Karena  Perempuan juga berhak mempertahankan hak dan kebebasan yang ada didalam dirinya, jika hak dan kebebasan itu direngut oleh orang lain.

Maka kita berhak melakukan tindakan Emansipasi, bahwa kebebasan dan kesejahteraan dalam  diri perempuan harus dikembalikan.

Bukti nyata, seseorang perempuan pernah menjadi seorang pemimpin pada masa pemerintahan ibu Megawati, yang menjadi sosok seorang pemimpin yang tangguh, berani, dan mampu membawa perubahan didalam dirinya dan orang lain.

Karena itu, kualitas perempuan tidak seperti laki-laki, sebab dari sejarah pun perempuan memang selalu dibatasi. Bahkan seseorang perempuan tidak boleh menjadi sosok pemimpin, bearti kebebasan di dalam dirinya secara tidak sadar dibatasi oleh permasalah tersebut.

Dan saya kadang-kadang berpikir, apakah perempuan tidak bisa menjadi seorang pemimpin? Dan apakah hanya para laki-laki yang bisa memimpim seorang perempuan? Apakah mereka merasa tersaingi oleh sosok perempuan?

Karena pada dasarnya perempuan juga berhak mendapatkan kebebasan atas dirinya.Karena kunci dari kesuksesan seorang perempuan adalah kerja keras, komitmen, dan tetap konsisten serta tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang berbaur sesaat.

BACA JUGA: Optimisme Industrialisasi NTB di Hari BBI

PR terbesar bagi saya sendiri dan  beserta perempuan lainnya adalah memperbaiki kualitasnya melalui membaca, berdiskusi, dan menulis. Karena  dengan cara itulah kita mampu menjadi sosok perempuan yang akan menuntut terhadap keadilan dan kebenaran untuk mengikuti perjuangan dari R.A Kartini.

Saya sendiri merasa bangga karena ditakdirkan sebagai seorang perempuan.***