Maulid Adat Juga Berlangsung Tiap Tahun di Desa Pansor

Masyarakat adat di Desa Pansor, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, melangsungkan Maulid Adat di masjid adat di desa, Kamis hingga Jum;at (21-22/10/21) / Foto: Han
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Selama ini Maulid Adat di Kabupaten Lombok Utara yang banyak jadi perhatian media hanyalah di Bayan, padahal Maulid Adat tiap tahun juga berlangsung di Desa Pansor, Kecamatan Kayangan

PANSOR,KLU.lombokjournal.com ~ Perhelatan Maulid Adat di KLU, menjadi salah satu identitas yang dibanggakan oleh masyarakat Kabupaten Lombok Utara.

Khususnya di Bayan, perhelatan Maulid Adat yang berangsung tiap tahun selalu jadi perhatian media.

Para tetua ada pada saat berlangsungya Maulid Adat

Padahal upacara Maulid Adat tidak hanya berlangsung di Bayan, tapi juga berlangsung di Desa Pansor, Kayangan, yang rutin dilakukan tiap tahun meski jarang terekspos media.

Masyarakat Adat Lombok Utara menggelar upacara Maulid Adat yang berpusat di masjid kuno atau Masjid Adat di beberapa lokasi, salah satunya di Desa Pansor, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.

Nilai-nilai adat tetap dipertahankan oleh masyarakat Desa Pansor demi melestarikan warisan nenek moyang mereka.

BACA JUGA: Sosialisasi Dana Cukai Tembakau Dilakukan Masif di KLU

Upacara Maulid Adat di Desa Pansor dilaksanakan hari Kamis hingga hari Jum’at  (21 – 22/10/22), dengan berbagai rangkaian upacara adatyang berfokus di masjid adat desa Pansor.

Penghulu Adat Desa Pansor, JP Kuswara menjelaskan, Masjid Adat Desa Pansor awalnya berdiri di “genggirang” pada hutan “alas bana” yang kemudian dipindahkan ke tengah-tengah pemukiman warga desa Pansor.

Masjid Adat Desa Pansor diselenggarakan betujuan untuk mempersatukan masyarakat desa Pansor baik masyarakat adat maupun masyarakat pendatang.

Kemudian upacara Maulid Adat Desa Pansor tidak digelar dengan beberapa agenda atau ritual adat yang diwarisi secara turun temurun.

“Beberapa tahun yang lalu sempat ada selisih faham sehingga menjadi kendala dalam upacara Maulid Adat, kemudian sekarang kami dapat bersatu kembali dalam melestarikan adat budaya yang ada di Desa Pansor ini,” jelas Kuswara

Kemudian Kuswara sangat berharap, ada perhatian lebih dari pemerintah terkait adat budaya, hingga situs-situs yang menjadi peninggalan nenek moyang dapat dilestarikan secara baik.

Dan itu bisa tetap menjadi warisan berharga bagi setiap generasi di kabupaten Lombok Utara.

“Kami berharap kepada pemerintah bahwa setiap upacara atau warisan adat budaya bisa dilestarikan, termasuk yang ada di desa Pansor ini.” kata Kuswara

Pada kesempatan yang sama, Kuswara juga menyampaikan harapannya kepada setiap pemuda agar tidak merasa malu atau enggan untuk melestarikan adat budaya yang ada di desa Pansor khususnya.

Karena generasi muda adalah harapan bagi setiap warisan budaya yang ada, jika tidak dilestarikan secara turun temurun maka lambat laun setiap adat dan budaya yang ada bisa saja terlupakan.

BACA JUGA: Wabup Hadiri Peringatan Maulid Nabi di Dusun Batu Lilir

“Harapan saya selaku orang tua, generasi muda bisa turut melestarikan adat secara baik karena pemuda yang sungguh-sungguh melestarikan adat dengan baik maka pemuda itu bisa menjadi pemuda yang baik dan tangguh.” Jelas Kuswara

Han