Tokoh  

Mahasiswa harus Bawa Rahmah Bagi Lingkungannya

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi saat menjadi Pemateri dalam acara Seminar Nasional dengan Tema “Mengungkap Kearifan Lokal Indonesia Timur Melalui Pariwisata Halal Negeri Seribu Masjid” yang digelar Temu Ilmiah Mahasiswa Bidikmisi (TIMDiksi) Nasional 2017 di Aula Auditorium Abubakar Universitas Mataram, Kamis, (16/11). (Foto: Dok Humas NTB)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Terkait wisata halal, agama  lain diharapkan juga membuat terobosan sesuai keyakinan masing-masing asalkan kemanfaatnnya dirasakan oleh semua masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com — Sebagai agen perubahan masa depan

Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi berpesan,  mahasiswa harus membawa rahmah bagi alam semesta dan sesama manusia saat hadir di lingkungan sekitarnya.

“Mari membangun karakter yang baik untuk menjaga Bumi Pertiwi tetap tegak berdiri,” ujarnya. Bersikap Egoisme akan membuat hancur, katanya. Ibaratnya, lebih besar semangat menebang dan merusak lingkungan dari pada semangat menanam.

Gubernur NTB yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menegaskan itu saat menjadi Pemateri dalam acara Seminar Nasional dengan Tema “Mengungkap Kearifan Lokal Indonesia Timur Melalui Pariwisata Halal Negeri Seribu Masjid” yang digelar Temu Ilmiah Mahasiswa Bidikmisi (TIMDiksi) Nasional 2017 di Aula Auditorium Abubakar Universitas Mataram, Kamis, (16/11).

Terkait dengan wisata halal, TGB mengatakan Indonesia termasuk lambat dalam pengembangan konsep wisata halal tersebut.

“Kita kalah dari Negara Malaysia dan Thailand yang ternyata lebih dahulu dalam pengembangan wisata halal, padahal mayoritas penduduk muslim terbesar ada di Idonesia. Itulah sebabnya NTB menjadi salah satu provinsi pertama yang mendeklarasikan konsep wisata halal di Indonesia”, katanya.

TGB menambahkan, Ruh dari Wisata Muslim Friendly adalah nilai-nilai islami, seperti sertifikasi halal tempat-tempat kuliner yang ada, tersedianya fasilitas-fasilitas penunjang yang ada di Hotel maupun destinasi wisata, seperti Al-Qur’an, tempat bersuci, arah kiblat dan Sujadah untuk sholat, dan untuk agama-agama lain juga tersedia.

Itulah sebabnya  manfaat dari konsep Wisata Muslim Friendly dapat dirasakan semua di NTB.. “Saya persilahkan agama-agama yang lain juga membuat terobosan sesuai dengan keyakinan masing-masing asalkan kemanfaatnnya dirasakan oleh semua masyarakat yang ada di NTB,” ujarmnya.

Mahasiswa sebagai calon-calon dari pemimpin masa depan, harus memiliki perspektif global dan nasional, bukan hanya perspektif kedaerahan atau lokal saja.

Bahkan harus mampu memasuki ruang-ruang penting dan mengambil bagian di dalamnya serta mampu menjadi agen-agen perubahan dalam mewujudkan masyarakat yang berkeadilan. “Adik-adik mahasiswa harus memahami dimana posisi saat ini berada dalam proses perubahan itu, apakah sebagai pelaku yang produktif, atau sebaliknya justru hanya pelaku konsumtif,” kata TGB

Gubernur yang juga Cucu Pahlawan Nasional Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid tersebut, berharap mahasiswa memahami dinamika yang sedang berjalan. Seperti sistem perpolitikan dan juga sistem perekonomian dunia yang sedang bergerak  sangat kencang.

Namun di antara kedua sistem itu, TGB  mengingatkan pentingnya menjaga  dan merawat sistem kebudayaan dan karakter bangsa dari pengaruh budaya asing yang  bertentangan.

Sebagai generasi yang hidup di era globalisasi, menurut TGB, hanya mahasiswa dengan kemampuan analisis itulah yang akan dapat bersaing dan menjadi bagian dari perkembangan aspek-apek tersebut

AYA/Hms