Total hadiah mencapai Rp 300 juta, Lombok Marathon akan menarik minat para pelari dan wisatawan
MATARAM.lombokjournal.com – Lombok Marathon yang kedua kalinya, diputuskan akan digelar Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, tanggal 28 Januari 2018.
“Setelah kita Tunda di bulan Desember, akhirnya kita putuskan pada 28 Januari 2018,” ujar Kepala Dispar NTB Lalu Muhammad Faozal saat jumpa pers di Kantor Dispar NTB, Selasa (23/1).
Mestinya ajang ini dilaksanakan akhir tahun lalu, namun ditunda lantaran adanya bencana erupsi Gunung Agung di Bali.
Faozal menjelaskan, ajang Lombok Marathon ialah satu dari berbagai kegiatan wisata olahraga atau sport tourism yang digelar NTB, selain Rinjani 100 pada Mei mendatang.
Dikatakan, Lombok dan Sumbawa memiliki geografis yang sangat tepat dalam pengembangan sport tourism.
Persiapan ajang Lombok Marathon terus dikebut dan sudah mencapai tahap final. Ajang sport tourism seperti ini, bisa mendatangkan sedikitnya 5 ribu peserta dan menarik masyarakat sekitar untuk ikut memeriahkan.
“Kita akan sosialisasi kepada masyarakat akan ada penutupan jalur pada ruas tertentu seperti di wilyah senggigi , jalan Langko hingga Finish didepan Kantor Gubernur,” jelas Faozal.
Sementara itu,Ketua Koni NTB Andy Hadianto mengatakan, 5 ribu peserta akan ikut dalam ajang ini dan berasal dari 15 negara, antara lain Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Kanada, Denmark, Cina, Perancis, Jerman, Jepang, Kenya, Malaysia, Purto Riko, Singapura, dan Inggris.
Lombok Marathon sendiri terbagi dalam empat kategori. Untuk kategori jarak 42 Km dan 21 mengambil titik start di Senggigi, Lombok Barat. Sedangkan, rute 5 Km dan 10 Km akan start di kawasan kota tua Ampenan, Mataram.
“Ini ajang kedua, setelah tahun lalu dilaksanakan. Untuk tahun ini, kita kemas dengan lebih baik dan juga semarak,” kata Andy.
Andy berkaca pada penyelenggaran lomba lari marathon yang digelar Bali. Dari sisi penyelenggaraan, Bali berhasil mengemas agenda lari marathon dengan begitu maksimal lantaran adanya partisipasi masyarakat.
Masyarakat yang wilayahnya dilewati para pelari menyuguhkan berbagai kesenian khas Bali sebagai penyemangat bagi para pelari. Andy berharap, Lombok mampu mengikuti jejak Bali dalam hal penyelenggaraan lomba lari marathon yang berkelas dunia.
“Saat finish nanti para pelari akan disuguhkan dengan kesenian dan jamuan tradisional khas Lombok seperti makanan dan tarian-tarian khasnya,” ucap Andy.
Dengan total hadiah mencapai Rp 300 juta, Andy optimistis Lombok Marathon akan menarik minat para pelari dan juga wisatawan.
AYA