Workshop mikroplastik yang disampaikan Wagub NTB di Universitas NU, merupakan komitmen kampus ini terhadap lingkungan
MATARAM.lombokjournal.com ~ Warisan terbaik bagi anak cucu ke depan sebagai generasi penerus yang akan datang adalah meninggalkan lingkungan yang asri dan lestari.
InsyaAllah akan survive selama bisa dijaga dan makin asri dan lestari ke depan, akan bisa memberikan kontribusi yang luar biasa.
BACA JUGA: Pemprov NTB Gandeng Denmark Tangani Sampah
Wakil Gubernur NTB,. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyampaikannya pada Workshop MikroPlastik ”Bagaimana Kondisi Mikroplastik Setelah Alih fungsi Sungai Menjadi Tempat Sampah” di Aula Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB, Mataram (11/01/23).
Wagub juga mengapresiasi ikhtiar-ikhtiar Civitas Akademika UNU yang sudah ditujukkan selama ini.
Ia menyebut, salah satunya bayar SPP dengan sampah, melakukan kegiatan-kegiatan terkait lingkungan, kesehatan (pencegahan stunting), dan sosial keagamaan lainnya.
“Berdiri sudah delapan tahun, bagi umur sebuah Universitas masih kecil tetapi progresnya sudah luar biasa. Jadi ini harus terus dinamkan dan tingkatkan,” puji Umi Rohmi sapaan akrab Wagub.
Ditambahkan Umi Rohmi, berbicara pada isu mikroplastik sudah berada pada posisi yang membahayakan kalo tidak peduli.
Karena itu harus didorong agar terus dibentuk bank-bank sampah sehingga bisa menjadi nilai ekonomi bukan malah menjadi masalah bagi masyarakat.
“Kegiatan ini bagian dari komitmen UNU terhadap lingkungan karena lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam membangun daerah,” jelas Rektor Universitas HAMZANWADI, Pancor, Lombok Timur ini.
Sementara itu, Rektor UNU NTB, Dr. Baiq Mulianah, M. Pd., menyampaikan terimakasih dan selamat datang di Kampus UNU.
Dijelaskan Baiq Mulianah, Kampus yang sudah berusia delapan tahun itu sudah memiliki 4.000 Civitas akademika, terdiri dari 4 Fakultas.
“Tentu saja apa yang dilakukan hari ini adalah bagian dari ikhtiar panjang apa yang menjadi misi berdirinya lembaga pendidikan,” ungkapnya.
Diceritakan Rektor UNU, sejak tahun 2018 awal kampus sudah menginisiasi terbentuknya bank sampah, dan mahasiswa-mahasiswi boleh boleh bayar SPP dengan sampah.
BACA JUGA: Pilah Sampah Dari Rumah, Ciptakan Lingkungan Sehat
“Walaupun jauh dari kata sempurna, setidaknya kita sudah menginisiasi dan memulai menebarkan kebaikan-kebaikan yang diyakini memiliki dampak positif,” pungkasnya. ***