Total transaksi yang disiapkan Bank Indonesia untuk wilayah Kota Mataram di bulan Ramadhan sebesar 1,9 triliun rupiah, sedangkan di seluruh wilayah NTB disiapkan 2,9 triliun Rupiah
MATARAM.lombokjournal.com –Pelayanan penukaran uang pecahan kecil untuk kebutuhan lebaran, dipusatkan di lapangan sangkareang Kota Mataram.
Kepala BI perwak8lan NTB, Achris Sarwani mengatakan, untuk memudahkan pelayanannya pihak Bank Indonesia bersama 14 perbankan membuka layanan untuk masyarakat pulau Lombok.
“Bank Indonesia Perwakilan NTB bersama 14 perbankan lainnya di Mataram secara resmi telah membuka layanan penukaran uang yang dipusatkan di lapangan sangkareang Kota Mataram,” ujar Kepala BI perwak8lan NTB, Achris Sarwani Kamis (16/05)
Achris menyatakan, jika layanan penukaran uang yang dibuka Bank indonesia n NTB bersama 14 perusahan perbankan yang dipusatkan di lapangan Sangkareang Kota Mataram ini langsung dibanjiri masyarakat yang hendak menukarkan uangnya dalam bentuk pecahan kecil .
“Seperti sudah menjadi tradisi kebiasan untuk memberikan sedekah maupun angpao ke sanak keluarga di hari raya idul fitri, itu menjadi salah satu faktor penyebab permintaan akan uang pecahan kecil ini selalu mengalami peningkatan,” terangnya.
Karena itu, untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan Bank Indonesia Perwakilan NTB bersama 14 perusahan perbankan di Mataram ini, memutuskan untuk membuka stand penukaran uang yang di pusatkan di lapangan Sangkareang.
Stand penukaran uang ini direncanakan akan di gelar hingga tanggal 28 mei mendatang
Achris Sarwani juga mengatakan, total transaksi yang disiapkan Bank Indonesia Perwakilan NTB untuk wilayah Kota Mataram di bulan Ramadhan yakni sebesar 1,9 triliun rupiah, sedangkan di seluruh wilayah NTB Bank Indonesia menyiapkan 2,9 triliun Rupiah.
Untuk anggaran yang dikeluarkan Bank Indonesia perwakilan NTB di bulan ramadhan kali ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yakni sekitar 20 persen jika dibandingkan pada tahun sebelumnya.
“Tahun ini sebanyak 2,9 Triliyun yang kami sediakan, naik 20 persen dibanding Tahun lalu yng hanya 2,6 Triliyun,” kata Achris Sarwani.
AYA