Layanan Kesehatan dan Peduli Kanker di Ulang Tahun TVRI

Nora dari Bidang Penjamin Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Mataram, saat ditemui di tengah-tengah pemeriksaan kesehatan di acara gebyar Ultah TVRI NTB, Jum’at (25/8), (Foto: KGS/Lombok Journal)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

BPJS Kesehatan Cabang Mataram dan mitra kerjanya, meramaikan HUT TVRI NTB dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dan penerangan tentang gejala kanker dan pennyakit kronis

FCP Sosialisasi IVA dan kanker payudara (foto: KGS)

MATARAM.lombokjournal.com – Lebih baik melakukan pencegahan daripada mengobati saat sakit. Itu bagian implementasi proaktif-preventif yang dilakukan BPJS Kesehatan mewujudkan Indonesia sehat.

Implementasi proaktif-preventif yakni melakukan pemeriksaan dan menjaga kesehatan.  “Salah satu tindakan preventif adalah melakukan pemeriksaan untuk deteksi dini gejala penyakit,” kata Nora dari Bidang Penjamin Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Mataram, Jum’at (25/8), saat ditemui di tengah-tengah acara gebyar Ultah TVRI NTB.

Berpartisapasi memeriahkan di hari Ultah TVRI NTB, BPJS Kesehatan Cabang Mataram menggandeng mitranya, Klinik Nayaka dan FCP (Female Cancer Programe) melakukan layanan pencegahan.

Klinik Nayaka di Cakranegara hari itu membuka layanan pemeriksaan, tujuannya melakukan deteksi dini gejala hipertensi dan diabetes. Masyarakat yang mengunjungi kegiatan itu mendatangi stan, diukur tekanan darahnya untuk mendeteksi gejala hipertensi.

Selain itu, petugas Klinik Nayaka melakukan pemeriksaan darah untuk mendeteksi gejala diabetes.

Di tempat lainnya, FCP satu lembaga yang bergerak pada pencegahan kanker, membuka konsultasi pencegahan kanker wanita. Pengunjung yang datang mendapat penjelasan mengenai IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan kanker payudara.

“Kanker rahim maupun kanker payudara paling banyak dijumpai pada wanita,” jelas Nora.

Sedangkan inspeksi sejauh ini inspeksi IVA kurang diminati karena prosedurnya kurang dikenal. Sedang sosialisasi prosedur pap smear (baik IVA maupun pap smear untuk mendeteksi kanker leher rahim) lebih dikenal kalangan luas, karena banyak rumah sakit swasta menyediakan layanan pap smear.

Kanker leher rahim atau kanker serviks jadi penyebab kematian perempuan nomor dua di dunia setelah penyakit jantung koroner. Di negara berkembang seperti Indonesia, kanker serviks jadi salah satu penyebab utama kematian.

Nora menjelaskan, tiap hari masyarakat peserta JKN-KIS dapat memeriksa diri mendeteksi gejala kanker serviks. “Masyarakat dapat memeriksakan diri di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan,” katanya.

Deteksi dini penyakit kronis itu perlu segera dilakukan, karena dengan diketahui lebih dini akan lebih mudah dilakukan pencegahan lebih dini. Sejauh ini, pencapaian target perempuan yang menjalani skrining serviks masih rendah.

Dari target 37 juta perempuan usia 30-50 tahun yang menjalani skrining kanker serviks (bersama kanker payudara), hingga tahun 2016 baru tercapai sekitar 1,5 juta dari. Cakupan skrining IVA hanya 3,5 persen, sedangkan pap smear 7,5 persen.

“Karena itu saya mengajak masyarakat untuk mendaftar sebagai peserta JKN-KIS, sehingga dapat melakukan pemeriksaan untuk pencegahan penyakit kanker, juga penyhakit kronis lainnya,” kata Nora.”
KGS