Kuliah Umum Wapres Jusuf Kalla di Sumbawa

Wakil Presiden (Wapres) RI H. M. Jusuf Kalla memberikan kuliah umum; Mengajak para generasi muda untuk lebih kreatif menciptakan lapangan pekerjaan sendiri
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

SUMBAWA – lombokjournal.com

Wakil Presiden (Wapres) RI H. M. Jusuf Kalla memberikan kuliah umum dengan tema “Strategi Membangun Dunia Kewirausahaan”, di Universitas Samawa (Unsa). Kuliah umum itu menjadi salah satu rangkaian kunjungan kerja Wapres di Provinsi NTB, Rabu (20/7). “Kesempatan yang paling luas adalah menjadikan orang sebagai wirausaha,” ujar wapres.

Jusuf Kalla di hadapan Civitas Academica UNSA mengatakan, untuk mewujudkan hidup yang sejahtera dibutuhkan pendapatan, bisa dalam bentuk gaji atau pendapatan lain dari usaha. Namun untuk menjadi pengusaha, dibutuhkan semangat dan keberanian memulai.

wapresunsa21Juliwapresunsa21Juli2

Menurutnya, dukungan yang dapat diberikan pemerintah bagi para pengusaha adalah melalui kredit usaha kecil.”Alhamdulillah, tahun 2016 ini  total anggaran untuk kredit usaha kecil sebesar Rp. 120 triliun,” jelasnya Wapres.

Jusuf Kalla sempat mengungkap salah satu teori wirausaha, yakni mampu menambah nilai bagi pihak lain. “Pergunakan ilmu dan teknologi untuk mengolah sesuatu menjadi hal yang bermanfaat atau mengandung nilai bagi orang banyak. Menjadi pengusaha juga banyak pahalanya, karena bisa menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang lain,” katanya.

Menjadi wirausaha yang mandiri penting. Karena, menurutnya, ada ketidakseimbangan jumlah lowongan pekerjaan dengan jumlah sarjana atau tenaga terdidik, Namun diyakinkannya, masalah ini tidak hanya dialami oleh Indonesia. Tapi dialami juga oleh negara-negara maju di dunia.

“Untuk itu, kita harus mengajak para generasi muda untuk lebih kreatif menciptakan lapangan pekerjaan sendiri,” kata Jusuf Kalla.

Kualitas Pendidikan

Menurut Wapres Jusuf Kalla, pemerintah berkewajiban meningkatkan pendidikan, salah satunya melalui peningkatan jumlah alokasi anggaran. “Tidak banyak negara di dunia ini yang memiliki anggaran 20 persen untuk sektor pendidikan,” katanya.

Tingginya anggaran untuk pendidikan Indonesia, sesuai dengan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar. Soal kualitas lembaga pendidikan Wapres menegaskan, tidak selamanya mutu pendidikan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), lebih baik dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Sebaliknya, PTS harus siap berkompetisi dan bersaing secara positifdengan PTN.

”Jangan berkecil hati dengan status Perguruan Tinggi Swasta,” ucap pria kelahiran Bone ini.

Hadir dalam kuliah umum itu Menteri PU, Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Wakil Ketua DPR RI dan Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad, dan Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi.

Biro Humas dan Protokol Setda Pemprov NTB