Kompetisi Reguler Bupati Cup 2022, Ini Rencana PSSI KLU

Bupati Djohan menerima proposal penataan organisasi PSSI KLU dan rencana kompetisi usai rapat internal, Jum'at (08/10/21) / Foto: @ng
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

PSSI Kabupaten Lombok Utara (KLU) merancang penyelenggaraan Kompetisi reguler usia 23 tahun Bupati Cup, setelah beberapa tahun persepakbolaan KLU mati suri

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Kompetisi reguler usia 23 tahun Bupati Cup akan diselenggarakan PSSI Kabupaten Lombok Utara.

Ketua PSSI Kabupaten Lombok Utara, H. Raden Nuna Abriadi, S.IP mengungkapkan itu saat rapat internal bersama Bupati Lombok Utara, H Djohan Syamsu, SH, Jum’at (08/10/21).

Rapat internal yang membahas rencana kompetisi reguler usia 23

Dalam rapat internal itu, Nuna Abriadi menyayangkan keberadaan PSSI yang memprihatinkan, lantaran tidak ada sama sekali kegiatannya belakangan ini.

Nuna membandingkan ketika awal merintis kegiatan event turnamen Bupati Cup, saat itu Bupati Lombok Utara terpiih pertama adalah H Djohan Syamsu, ungkapnya.

“Komunikasi kami sangat inten dengan Bupati saat itu, sehingga kegiatan berbagai evet pun barjalan baik dan berprestasi,” ungkapnya.

BACA JUGA; Pengurus DPC PAPPRI Lombok Utara Dikukuhkan

Ia mengakui, pada tahun sebelumnya komunikasi PSSI KLU dengan Pemda dalam pembinaan persepakbolaan kurang lancar.

Menurutnya, mungkin hal ini disebabkan masalah persepakbolaan kurang dipahami dengan baik sehingga kurang mendapat perhatian.

Padahal permainan oahraga sepakbola ini sudah menjadi bagian kehidupan dari masyarakat, bukan saja di Kabupaten Lombok Utara, namun juga Dunia.

“Untuk menggapai prestasi sepakbola, tidak bisa berdiri sendiri. Harus seluruh kekuatan, seluruh stakeholder pemangku kebijakan termasuk masyarakat harus berperan aktif membangun persepakbolaan,” kata Nuna.

Awal pelaksanaan event turnamen, di era kepemimpinan Bupati Djohan yang pertama, persepakbolaan mampu berprestasi berturut-turut, baik di tingkat Kabupaten, dan menjadi runner-up di kompetisi Kabupaten lain.

Nuna menuturkan di depan Bupati dan pengurus dan anggota PSII lainnya, waktu itu persepakbolaan KLU sangat maju.

Dulu Askab PSSI sampai bisa mengikuti Kompetisi Reguler di luar pulau Lombok, karena sinerginas antara Askab dan Pemda KLU berjalan dengan baik

“Kami ini dan siapapun sangat mencintai sepak bola dan ini menjadi bagian dari keseharian kami. Kecintaan itulah mengikat emosional kami,” katanya.

Namun dituturkannya, dalam masa sulit pun tidak pernah ada kompetisi yang tidak diikuti. Nuna mengaku mengirim tim sepak bola KLU ke pulau Sumbawa.

Walaupun dalam 2 tahun ini tidak mendapatkan dana hibah tapi Askab PSSI KLU tetap mengikuti kompetisi reguler yang diadakan Asprov PSSI NTB baik U. 23 . Maupun U. 17 th

Termasuk mengikuti kompetisi ke Kabupaten lain, meski tidak ada pembiayaan sama sekali.

BACA JUGA: Klinik Pertanian Desa Jenggala, Wadah Konsultasi Petani

“Kami sengaja memberikan gambaran ini kepada bapak Bupati, agar masyarakat maupun Pemerintah Daerah punya perspektif atau cara pandang yang sama terhadap sepakbola kita,” kata Nuna.

Ia menekankan, untuk saat ini keberadaan klub yang ada di Kabupaten Lombok Utara harus diketahui pihak PSSI KLU.

Nuna bertekad membangun manajemen persepakbolaan yang semi-profesional yang berbasis ITEE dalam bulan ini.

Dan satu bulan ke depan PSSI Nusa Tenggara Barat menggelar kompetisi reguler usia 23 dan 17 tahun, yang diselenggarakan oleh Asprov Provinsi NTB dan diikuti oleh seluruh Kabupaten/kota se Nusa Tenggara Barat.

Saat ini telah ada tim yang sedang bekerja melakukan seleksi para pemain sepak bola dari Kecamatan Bayan sampai Pamenang.

Diharapkan, kegiatan yang dimaksud bisa didukung Pemda dalam pembiayaan operasional. Sebab kegiatan yang dimaksud merupakan upaya penataan organisasi dan rekrutmen pemain.

Persiapan tim yang membawa panji-panji Kabupaten Lombok Utara pada kompetisi pada bulan November mendatang ittu sangat penting.

Dalam rapat internal itu Nuna mendesak pada Pemda KLU memberi dukungan pada agenda penyelenggaraan Bupati Cup kompetisi reguler usia 23 tahun.

Penyelenggaraan yang dimaksud dalam bentuk kompetisi reguler PSSI Kabupaten Lombok Utara. Kompetisi reguler ini membantu membentuk insan sepak bola, agar mereka memahami bahwa sepakbola Kabupaten Lombok Utara tidak sekedar menjadi hobi harian.

“Tapi benar-benar sepak bola menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Lombok Utara,” kata Nuna.

Pemda terjun langsung

Bupati Djohan Sjamsu dalam pertemuan interna itu mengakui, persepakbolaan  memang memerlukan pembiayaan cukup besar dalam rangka pembinaan.

“Saya salut tadi ada menyebutkan ada pembinaan di usia 17 tahun juga grup 23 tahun. Mudah-mudahan pemerintah daerah ikut terjun langsung di dalamnya,” sambut bupati.

Bupati juga menyinggung soal lapangan Gondang yang segera akan ditertibkan, karena masih berdiri bangunan hunian sementara (Huntara).

Selain itu, Bupati Djohan merencanakan lokasi baru untuk lapangan umum, karena tidak menutup kemungkinan lapangan Supersemar Tanjung akan dibangun pusat perkantoran, ungkapnya.

Di akhir rapat internal, PSSI menyerahkan dokumen/proposal rencana kegiatan dan pembiayaan.

@ng