Mewujudkan Desa Sesait ‘terbebas dari buang air besar sembarangan’
KLU.lombokjournal.com –
Upaya pemberdayaan masyarakat melalui Karang Taruna jadi salah satu ‘tombak utama’ Pemerintah Desa.
Seperti yang dilakukan Pemerintah Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Lombok Utaa, dengan Karang Taruna Merenten yang menginisiasi pembuatan jamban untuk masyarakat.
Pembagian jaman ke masyarakat itu guna menghindari warga desa buang air besar di sembarang tempat.
BACA JUGA:
Petani Gumantar Praktikkan Tanaman Tumpang Sari
Ketua Karang Taruna Merenten Wiriantara Haris Supan, S. Akun, kepada lombokjournal.com menjelaskan pembuatan jamban tersebut, mewujudkan Desa Sesait ‘terbebas dari buang air besar sembarangan‘.
Dikatakan Haris, semua jamban yang diproduksi Karang Taruna dibagikan cuma-cuma kepada seluruh masyarakat desa.
“Untuk pembuatan jamban ini Karang Taruna Merenten berinisiatif selain untuk membangun jiwa usaha kepada kaum milenial, juga mempercepat Desa Sesait menjadi desa ODF (Open Defecation Free),” tuturnya.
Nanti jamban ini akan dibagikan gratis ke masyarakat sesait yang belum memiliki jamban guna mempercepat Desa Sesait yang ODF, tambahnya.
Selain melibatkan Puskesmas Santong sebagai mitra utama, Karang Taruna juga menggandeng pihak-pihak.
Hal tersebut dilakukan untuk menunjang sumber daya pendukung, guna mengoptimalkan jumlah produksi jamban.
BACA JUGA:
Pasien Covid-19 di NTB, Bertambah 25 Orang
Terkait target penyaluran jamban, Haris menyebut akan didistribusikan kepada seluruh warga desa. Namun sementara ini, fokus mereka lebih dititikberatkan pada warga yang rumahnya belum memiliki jamban.
Sementara untuk produksi jamban, karena keterbatasan jumlah cetakan, per hari hanya menghasilkan empat buah.
Dijelaskan, sekarang dari target ODF warga sesait yang belum memiliki jamban di data sekitar 280 Kepala Keluarga. Karang Taruna Merenten sekarang sudah mencetak kurang lebih 50 buah jamban.
BACA JUGA:
Dukun Santet pun Bela Palestina
“Kita terkendala bagan atau alat cetak. Alat cetak ini kami meminjam dari Karang Taruna Pendua (salah satu kelompok Karang Taruna Desa di Kecamatan Kayangan, red). Jadi kami hanya bisa mencetak 4 buah per hari. kami masih kewalahan perihal sumber daya untuk alat cetak dan bahan-bahan seperti semen pasir dan lain-lain. Makanya kami menggandeng Puskesmas Santong sebagai mitra kami.” terang Haris.
Han