Wanita  

Karakter Anak Dibentuk Lingkungannya.

Ketua TP. PKK Prov. NTB Hj. Erica Zainul Majdi. Istri Gubernur TGH M Zainul Majdi jajaran komite TK-SD Model Mataram, yang didampingi pengurus Pokja II TP. PKK Provinsi NTBdi Pendopo Gubernur NTB, Kamis (16/11) pekan lalu.(Foto: Dok Humas NTB)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Para orangtua harus mampu berintrospeksi dan memperbaiki diri. Mengawasi apa yang anak-anak lihat dan lakukan

MATARAM.lombokjournal.com –  Karakter anak sebagian besar dibentuk lingkungannya. Karena lingkungan menjadi pendukung utama pembentukan karakter anak, orang tua harus memperhatikan dimana anak-anaknya menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bersosialisasi.

Karenanya, pembelajaran menyeluruh di lingkungan, termasuk lingkungan sekolah, harus diupayakan baik dari guru, orang tua, maupun anak-anak sendiri. Pelaku bullying maupun korbannya harus diperhatikan. Dua-duanya menjadi pemicu awal lingkaran bullying yang meluas.

Hal itu jadi perhatian Ketua TP. PKK Prov. NTB Hj. Erica Zainul Majdi.  Istri Gubernur TGH M Zainul Majdi menerima kunjungan jajaran komite TK-SD Model Mataram,  yang didampingi pengurus Pokja II TP. PKK Provinsi NTBdi Pendopo Gubernur NTB, Kamis (16/11) pekan lalu.

Jajaran Komite TK-SD Model Mataram itu minta arahan terkait akan diadakannya seminar ‘Pencegahan Bullying dan Depresi pada Anak’. Seminar akan menghadirkan narasumber spesialis jiwa khusus anak-anak dan psikiater pemerhati anak. Peserta umum yang diharapkan hadir adalah para orang tua, guru-guru, termasuk instansi pemerintah.

Erica sangat mengapresiasi dan akan memberikan dukungan maksimal sesuai tugas dan fungsi yang PKK dalam membangun dan mewujudkan kesejahteraan keluarga.

Ia bersyukur ada orangtua yang membuat perkumpulan atau organisasi seperti komite ini, yang memiliki komitmen dan kepedulian terhadap anak-anak, khususnya terkait bullying dan depresi anak.

Dengan kuatnya jejaringn, TP. PKK dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan hingga jangkauan 10 rumah dengan 1 orang kader, akan berperan maksima. Isu-isu yang diangkat termasuk terkait bullying dan depresi anak, akan diperkuat.

Erica mengingatkan, anak itu peniru ulung. Para orangtua harus mampu berintrospeksi dan memperbaiki diri. Mengawasi apa yang anak-anak lihat dan lakukan. “Berinteraksi dengan siapa keseharian anak-anak kita di lingkungan sekolah maupun di luar rumah tempat bermain dan bersosialisasi.

Agar mencapai tujuan yang utuh, penyelenggara seminar memperhatikan siapa narasumbernya.

“Narasumber haruslah yang betul-betul kompeten Lebih sulit mendidik orangtua daripada mendidik anak. Narasumber harus mampu memotivasi dan mengetuk hati orangtua agar peduli agar anaknya tidak menjadi tukang bullying maupun dibullying,” tegas Hj. Erica.

Erica berharap, agar komite TK-SD model Mataram menjadi organisasi pertama yang menjadi contoh bagi para orangtua.  Sehingga menyatukan ikhtiar membentuk organisasi yang visi misinya peduli terhadap tumbuh kembang akhlaq serta kepribadian mulia bagi anak-anak.

Sebelumnya, Siti Nurrakhmah sebagai perwakilan dari komite TK-SD model Mataram mengenalkan, Komite TK – SD model Mataram diketuai Emil Siain, SH., MH , anggotanya terdiri para orangtua murid.

Dijelaskan, tema bullying dan depresi pada anak diangkat karena keprihatinan komite terhadap situasi yang berkembang saat ini. Anak-anak banyak mengalami bullying, sebaiknya juga pelaku bullying itu sendiri di lingkungan sekolah.

Seminar juga akan diisi dengan tes bakat dan minat anak-anak dari TK sampai Perguruan Tinggi.

AYA/Hms