Kalau orang-orangnya politiking secara internal, masih berebut jabatan; ketua prodi, dekan dan sebagainnya, maka kampus ini tidak akan hebat.
MATARAM.lombokjournal.com ~ Inilah salah satu pernyataan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), DR. H. Zulkieflimansyah, saat menyampaikan ceramahnya dalam perayaan Milad atau ulang tahun Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) yang ke-41, di Auditorium Anwar Ikraman, UMMAT, Sabtu (26/6).
Gubernur bercerita tentang bagaimana lembaga pendidikan tinggi atau kampus di luar negeri. Jika di negara kita, ruangan dekan itu lebih besar dari ruangan dosen biasa, dan ruangan rektor lebih besar dari ruangan dekan. Sehingga orang akhirnya karena tampilan fisik berlomba dengan segala cara untuk merebut itu.
“Saya pernah hadir di Dekan Harvest University, bosnya hanya punya satu ruangan yang kecil dan satu meja. Itu Dekan loh,” tutur Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul.
Selanjutnya Doktor Zul menitipkan pesan kepada Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) agar bisa menjadi inisiator Perguruan Tinggi Swasta (PTS) bahwa menjadi pemimpin di kampus, baik rektor maupun dekan, tidak harus memiliki fasilitas yang megah dan berlebihan.
Menjadi dekan, wakil pimpinan atau rektor adalah orang yang memiliki kerendahan hati untuk menjadi teladan dan berani berkorban. Apabila ini sudah tertanam di hati pemimpin, maka akan menjadi kado ulang tahun yang istimewa bagi kampus UMMAT.
Pada Milad tahun ini hal itu harus mulai dipikirkan bersama sebab tantangan dunia semakin besar, dengan merubah cara-cara lama agar sederhana dan kompatibel terhadap zaman.
“Saya bayangkan setelah Milad ke-41 tahun ini, ruang Rektor UMMAT, kecil saja. Tapi di depan ruang rektor ada satu alat yang mampu menjangkau seluruh dosen, mahasiswa, NTB dan bahkan mampu menyapa dan menjangkau seluruh dunia. Selamat Milad ke-41, semoga terus mencetak anak bangsa yang berprestasi untuk membangun daerah dan bangsa” ujar Doktor Zul.
BACA JUGA: Transformasi Harus Dilakukan Sebab Zaman Terus Berevolusi
Sementara itu, Rektor Ummat, DR. H. Arsyad Abdul Gani, mengatakan, usia ke-41 merupakan lambang kematangan diri, sehingga UMMAT akan terus berbenah dan menata diri.
Semoga kerja keras yang iklas menjadi pintu gerbang menuju keberhasilan yang gemilang di masa yang akan datang,” kata Doktor Arsyad.
BACA JUGA: Beasiswa NTB, Program Unggulan yang Dapat Pujian UMMAT
edy