Kampanye Baca Gawai, Sadar Literasi Saat Bahan Bacaan Minim

Bunda Niken mengatakannya saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan kelompok diskusi terpumpun Gerakan Untuk Literasi Semesta (GEULIS) di Hotel Jayakarta, Senggigi, Lobar, Kamis (30/09/21) / Foto: diskominfotik
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Di tengah kurangnya ketersediaan bahan bacaan, kampanye membaca dengan gawai sangat penting guna membangkitkan minat baca masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com ~ Ketersediaan bahan bacaan menjadi penentu kesadaran literasi. Namun, pemanfaatan platform digital seperti gawai dapat menjadi solusi sementara di tengah kurangnya bahan bacaan.

“Minat membaca sebagai akar literasi memang harus menyediakan pilihan bacaan seperti buku dan literatur lain tapi kampanye membaca dengan gawai ini dimaksudkan untuk membangkitkan minat baca,” ujar Hj. Niken Setiorini Widyawati.

BACA JUGA: Gerakan Literasi NTB Akan Masif, Buda Niken Jelaskan Strateginya

Bunda Niken mengatakannya saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan kelompok diskusi terpumpun Gerakan Untuk Literasi Semesta (GEULIS) di Hotel Jayakarta, Senggigi, Lobar, Kamis (30/09/21).

Selain kurangnya bahan bacaan dan terputusnya gerakan literasi, adaptasi kebiasaan masyarakat yang sekarang lekat dengan gawai menjadi salah satu rekomendasi strategi GEULIS.

Dalam kesempatan sama, perwakilan Pusat Pengembangan Bahasa dan Sastra, Fakhrul Arrazi mengatakan, enam literasi dasar sebagai keterampulan abad 21 yakni literasi finansial, ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan,  numerasi dan literasi baca tulis yang menjadi sumber.

BACA JUGA: Panen Jagung Nusantara Merata di Lombok Utara

“Literasi bahasa menjadi biangnya, literasi baca tulis adalah induknya sehingga keterampilan literasi lainnya dapat dicapai,” jelas Fakhrul.

Diskominfotik