Umum  

Kalau Bupati Najmul Akhyar Bertemu Pimpinan Media

image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Media tidak diminta berhenti mengkritik, tapi diharapkan bisa menyajikan berita yang berimbang dan mengedukasi masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com – Untuk pertama kalinya, Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), DR H Najmul Akhyar dan Wakil Bupati, Syarifuddin, SH MH, bertatap muka dengan pimpinan media/pemimpin redaksi di Mataram, Senin (27/11).

Media peliput berita di KLU yang diundang dalam “Forum Silaturrahmi antara Pimpinan daerah dan Pimpinan Media” itu, dari media cetak;  Lombok Post, Suara NTB, Radar Lombok, Radar Mandalika,Pos Bali, Pos Kota dan Seputar NTB. Dari media elektronik; TVRI, RRI dan radio swasta Sajaddah FM.  Dari media online; kicknews.com, lombokjournal.com, seputarlombok.com dan suara lombok.com.  

Pertemuan yang berlangsung di rumah makan Taliwang Murad di Pajang, Mataram itu, semula dijadwalkan berlangsung pukul 14.00 wita, namun baru dimulai sekitar 15.00 wit lebih.

“Karena bupati harus mengikuti sidang bersama Dewan KLU. Kadang-kadang waktunya sidang sulit diprediksi,” kata Deddy Mujadid, Plt Kabag Humas, yang memulai acara sebelum bupati datang.

Semula akan berlangsung acara perkenalan, namun tak lama kemudian Bupati Najmul tiba di tempat pertemuan, kemudian disusul Wabup Syarifuddin.

Beberapa pimpinan redaksi semula secara berkelakar menduga pertemuan itu ada sesuatu “yang akan meledak”.  Mengingat setelah 2 tahun pemerintahan pasangan Najmul-Syarif, baru kali ini ada inisiatif pertemuan tersebut.

Setelah Bupati Najmul mulai bicara, barulah jelas tujuan pertemuan itu. Najmul langsung membicarakan tentang berita-berita yang ditulis wartawan yang meliput di Lombok Utara cenderung tak berimbang. Bahkan, sebagian berita yang muncul di media cenderung menyudutkan Pemkab Lombok Utara.

“Apakah memang seperti itu media memotret KLU?  Ada yang terlupakan, dan wartawan jarang mau konfirmasi apa yang mau diberitakan,” kata Najmul.

Menurutnya, seperti tak ada yang perlu diapresiasi hal-hal positif yang dilakukan oleh Pemkab KLU.  Karena itu, dibutuhkan saling komunikasi antara pimpinan daerah dan pimpinan media. “Mungkin ada yang tersumbat,” katanya.

Menanggapi itu, pimpinan Suara NTB, Agus Talino menganggap pertemuan pimpinan daerah dan pimpinan media sangat penting dilakukan. Hanya dengan komunikasi untuk menjalin saling pengertian, sehingga media dapat membantu pemerintah untuk membangun persepsi dan public trust yang baik.

Kongso Sukoco, pimpinan redaksi media online Lombok Journal, membenarkan bahwa dalam pemberitaan seorang wartawan sedang membangun persepsi. Karena itu, seharusnya pihak kehumasan di pemerintahan bekerja cekatan.  Salah satunya dengan menyampaikan rilis yang bisa mewakili “sudut pandang” pemerintahan tentang suatu berita.

“Dalam menulis berita, kadang tak bisa dihindari wartawan punya interest sendiri tentang suatu berita,” kata Kongso.

Sedang Rudi Hidayat, pimpinan redaksi Lombok Pos TV, juga menganggap penting pertemuan pimpinan daerah dan pimpinan media yang dilakukan secara berkala. “Perlu komunikasi dimana wartawan atau redaksi diberi kesempatan menyampaikan pikiran kritisnnya, namun tidak usah keluar,” sarannya.

Pertemuan yang berlangsung hingga sore itu memberi kesempatan redaksi untuk memberi masukan. Baik Bupati Najmul Akhyar maupun Wakil Bupati Syarifuddin, terkesan membuka diri untuk menerima masukan dari para pimpinan media/redaksi.

Berbeda dengan saat mulai pertemuan, setelah berlangsungnya dialog Bupati Najmul tampak lebih bisa menjalin pengertian dengan kalangan media. Bahkan ia mengaku akan menindaklanjuti masukan-masukan  yang disampaikan dalam dialog tersebut.

“Saya hanya minta agar berita-berita yang ditulis itu berimbang. Selain itu, saya berharap berita-berita itu bisa mengedukasi masyarakat Lombok Utara secara utuh,” kata Najmul.

Ka-eS