GUBERNUR berharap untuk mendesign panti ini dan ini menjadi expresi kecintaan anak-anak pada orang tuanya

lombokjournal.com —
MATARAM ; Kegiatan Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi (Jangzulmi), hari Jum’at (03/05), berlangsung di Balai Sosial Lanjut Usia (BSLU) Mandalika di Mataram.
Gubernur Zulkieflimansyah yang dating tanpa didampingi Wagub Hj Rohmi, mengungkapkan permintaan maaf.
“Mohon maaf, karena bu Wagub belum bisa hadir karena ke Lombok Timur. Beliau menyampaikan salam kepada ibu dan bapak disini,” ucap Gubernur Zul mengawali sesi Jangzulmi
Dengan tema “Pembangunan Kesejahteraan Sosial berbasis Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Menuntaskan kemiskinan di NTB,” Gubernur Zul memulai dengan menceritakan kisah Inspiratif.

Diceritakan tradisi di Jepang, ketika Orang Tua sudah renta maka anak-anaknya akan menggendong mereka ke hutan untuk ditinggalkan.
“Orang tua mereka digendong dan di tinggalkan di hutan. Entah, orang tuanya nanti hilang atau dimakan binatang buas. Karena di Jepang, mereka menganggap orang yang sudah tua akan merepotkan,” cerita gubernur.
Suatu hari, ada seorang anak muda, karena orang tuanya juga sudah tua, Dia ingin melakukan hal serupa. Dan mulai menggendong ibunya ke hutan.
Dalam perjalanan, Ibunya terus sibuk memotong dahan. Dan setelah sampai di hutan, anaknya bertanya, “Kenapa Ibu terus memotong dahan? ”
Ibunya menjawab, ia sengaja memotong dahan-dahan itu. Agar ketika anaknya kembali pulang, tidak akan tersesat , dan bisa menemukan jalan pulang.
Mendengar jawaban ibunya, anak itu menangis karena ibunya masih memikirkan agar ia tak tersesat saat pulang. Padahal, ia sendiri justru tak menginginkan ibunya pulang.
“Akhirnya anak itu menangis dan membawa ibunya kembali pulang, ” kata gubernur menutup ceritanya.
Ditinggal sendiri di rumah
Gubernur menyampaikan hikmah dalam kisah ini, khususnya di zaman sekarang, banyak orang dan anak-anak tidak ingin meninggalkan orang tuanya sendiri di rumah, tidak ingin menaruh orang tuanya di panti sosial.
“Namun orang tuanya ditinggalkan selama 24 jam, dan ditinggal merenung sendiri di rumah” ucap Gubernur
Gubernur mengajak seluruh hadirin menjadikannya tantangan yang harus dikerjakan bersama.
“Orang tua tidak ingin hidup di rumah mewah namun tidak punya teman untuk bersenda gurau. Karena itu di masa depan, akan dipenuhi dengan panti-panti seperti ini. Orang memilih di panti, bukan karena anaknya tidak peduli, bukan karena tidak sayang. Namun karena ini adalah cara yang dipilih agar orang tuanya bahagia di masa tua,” kata gubernur
Di panti, orang tua merasa punya teman bersenda gurau, agar punya kesempatan bernostalgia, sambil menceritakan memori masa lalu, tertawa terbahak-bahak.
Menurut Gubernur Zul, panti adalah tempat dan kebutuhan untuk orang tua. Karena itu, Pemerintah Provinsi bersama seluruh jajaran ingin merubah pola dan cara berpikir masyarakat.
“Kita harus merubah pola pikir masyarakat tentang panti. Ini memang sangat sulit, namun Kita akan mendesign panti ini dan ini adalah expresi kecintaan anak-anak pada orang tuanya,” jelas Gubernur Zul diikuti tepuk tangan seluruh hadirin.
Gubernur berpesan, di masa sekarang, banyak orang yang sudah pensiun, namun fisiknya masih kuat dan jiwanya masih muda. Muda bukan pada fisik, muda bukan pada usia biologis.
“Namun muda ada pada jiwa dan semangat,” tutup Gubernur.
Perbaikan masjid
Istri Gubernur, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah yang juga Ketua Umum Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) saat itu menjelaskan, LKKS merupakan lembaga koordinasi dan wadah bagi organisasi masyarakat yang berupaya membantu pemecahan masalah kesejahteraan sosial di Nusa Tenggara Barat.
“Saya memang menginisasi kegiatan ini, inshaAllah beberapa hari lagi kita akan bertemu dengan bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan aksi sosial. Hari ini kita buat acara ini untuk menggugah. Yang harus kita bantu, kita rasakan masalahnya. Dan kita sama-sama bantu untuk menunjukkan kepedulian sosial kita,” jelas Hj. Niken.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab . Pada kesempatan tersebut warga sangat aktif bertanya.
Pertanyan dan keluhan warga mengerucut pada permohonan bantuan dan perbaikan sarana masjid dan jalan di area Panti Mandalika. Juga ada masukan dari warga kepada Gubernur agar setiap kabupaten /kota dibuatkan Panti seperti Mandalika ini.
“Ini masukan yg sangat bagus. Ini penting dan harus segera di sampaikan ke kab/kota, agar ada tempat dan komunitas. Saya setuju dan yang seperti ini ada di setiap kab/kota, sehingga jadi tempat rekreasi bersama,” jawab gubernur.
Gubernur Zul dan jajaran juga sempat dikagetkan dengan kehadiran dua orang” bule” di tengah-tengah warga yang mengikuti acara Jangzulmi.
“Do you speak in bahasa? What are you doing here? Please..” tanya Gubernur sambil tersenyum.
“Kami adalah tim sosial di panti ini, kami membantu tim medis jika ada operasi. Kami juga mengajarkan anak-anak bahasa inggris di desa-desa,” jawab salah satunya.
Gubernur kemudian menyampaikan rasa terima kasih nya atas kehadiran mereka berdua.
“Ini ada dua orang Amerika datang ke Lombok untuk mengajarkan anak-anak bahasa Inggris. Banyak yang bertanya dan bahkan curiga untuk apa jauh-jauh dan mengajari anak-anak di desa bahasa inggris? Sebenarnya membantu orang adalah melayani hatinya sendiri, ” ucap Gubernur dengan senyumnya
Jalan berlobang
Sebelum kegiatan ditutup, Kepala Balai Mandalika, Hj. Darwati menyampaikan kepada Gubernur dan jajaran kepala OPD kegiatan dan rutinitas warga Balai yang dilakukan.
“Kami sudah mengajak warga kita jalan-jalan ke Malimbu dan Senggigi. Dan itu program kita setiap tahun menjelang 2 minggu sebelum Ramadhan. Dan seminggu sebelum lebaran, kami antarkan mereka pulang agar bisa lebaran dengan keluarganya,” jelas Hj. Darwati
“Disini juga kami Agenda kan selalu Shalat 5 waktu berjamaah, shalat dhuha di masjid, untuk itu kami juga usulkan untuk perbaikan masjid agar mengaji dan kegiatan lainnya di masjid bisa lebih berjalan lancar” lanjutnya.
Mengisi waktu luang, kami mengajak bercocok tanam dan hasilnya dikembalikan ke papuk-papuk.
Ada 12 wisma dan 2 untuk bedrest total dengan perawatan khusus. Dari wisma ke masjid jalannya sudah lobang-lobang dan rusak. S ejak dibangun, hanya ditambal sulam.
Sehingga saat gelap, bisa membahayakan warga balai yang sebagian besar sudah lanjut dan menggunakan tongkat.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan kursi roda oleh Gubernur dan jajaran kepada pengurus Balai dan bingkisan kepada para warga Balai.
AFF /Hms Pemprov NTB









