JKN-KIS Menjamin Penuh Pengobatan Syaraf Kejepit Yang Diderita Suyudi

Suyudi
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Narasumber : Suyudi

MATARAM.lombokjournal.com — Banyak orang yang memanfaatkan Jaminan Kesehatan – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) untuk perawatan di fasilitas kesehatan.

Suyudi (55) adalah salah satu peserta JKN-KIS yang telah merasakan manfaat dari adanya program JKN-KIS ini.

Suyudi menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk berobat Herniasi Nucleus Pulposus (HNP) atau yang sering disebut dengan saraf terjepit.

Ia mengaku pertama kali merasakan keluhannya berupa nyeri disertai dengan kesemutan yang tidak kunjung hilang hingga berjalan pun harus merunduk.

Saraf terjepit merupakan suatu kondisi, dimana saraf tertekan oleh bagian di sekitarnya.

Jika tidak ditindak lanjuti dengan serius, maka dapat berdampak pada jaringan lunak, atau pelindung di sekitar saraf mengalami kerusakan atau pecah.

Hal ini akan menyebabkan pembekakan dan tekanan yang ekstra, dan bila terjadi terus-menerus, tentu saja saraf bisa mengalami kerusakan secara permanen.

“Saat itu, tiba-tiba saya merasakan pinggang belakang terasa sakit, sampai jalan harus membungkukkan badan, rasa sakit juga terasa sampai di kaki, karena sudah tidak tahan dengan rasa sakitnya, saya pun dibawa ke rumah sakit terdekat dari rumah oleh istri dan anak saya, pada saat itu dokter langsung memeriksakan kondisi saya dan menyatakan bahwa saya mengalami saraf terjepit,” ujar Suyudi saat ditemui di kediamanannya pada, Jumat (31/07/20)

Suyudi menambahkan, setelah melalui proses pemeriksaan, dokter menyarankan Suyudi untuk menjalani rawat inap untuk kesembuhannya.

Bukan hanya itu, dirinya juga disarankan oleh dokter tersebut untuk memanfaatkan kartu kepesertaan JKN-KIS miliknya agar ia tidak khawatir soal biaya perawatan.

“Saya pun harus rawat inap selama 3 hari. Dokter saraf yang merawat saya pun menyarankan untuk menggunakan jaminan kesehatan yang saya punya yaitu JKN-KIS, karena biaya pengobatan dan perawatan ini cukup lama dan memakan biaya yang cukup banyak,” ungkapnya.

Kini, Suyudi hanya dapat mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah atas penyeleggaraan Program JKN-KIS. Karena program tersebut, seluruh biaya perawatannya saat itu dijamin oeh BPJS Kesehatan dan ia sudah tidak dibuat khawatir akan hal tersebut.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah menjamin seluruh biaya pengobatan ini. Saya tidak  tahu bagaimana jadinya jika saya tidak menjadi peserta JKN-KIS, tentunya biaya yang harus saya keluarkan cukup banyak,” tutupnya.

dh/yn/Jamkesnews