Jelang Idul Fitri, Harga Bapok di Beberapa Pasar NTB Stabil

Wagub Ummi Rohmi sedang berdialog dengan pedagang di salah satu pasar di Mataram saat melakukan pengecekan di Pasar di Mataram, Kamis (28/04/22) / Foto: Irfan

Secara keseluruhan harga bahan pokok terkendali dan stok aman jelang Idul Fitri

MATARAM.lombokjournal.com ~ Harga bahan pokok (bapok) masih terkendali, kalau ada kenaikan masih dinilai wajar.

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah setelah melakukan peninjauan di tiga titik pasar di wilayah Kota Mataram bersama Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan stakeholder.

Peninjauan dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dan sembako serta memastikan kestabilan harga di pasar, jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Jelang Idul Fitri harga bapok masih stabil

“Harga masih terkendali. Masih bagus dibanding sebelum Ramadan seperti harga daging sapi masih di angka 130 ribu per kilo. Naiknya hanya 5 ribu,” tegasnya saat diwawancarai usai melakukan pengecekan di Pasar Mandalika, Mataram, Kamis (28/04/22).

BACA JUGA: Kinerja TPID Provinsi NTB Diapresiasi Gubernur

Dijelaskan, kalau harga di pasar Pagesangan harganya sedikit mahal dan bervariasi, karena sebagai pasar kedua. 

Tetapi secara keseluruhan masih terkendali dan stok aman, semuanya tersedia.

Terkait daya beli masyarakat, kata Ummi Rohmi, mengingat di masa pandemi secara berangsur mulai pulih ekonomi masyarakat

“Ekonomi ini tidak mudah seperti membalik telapak tangan kembali seperti semula, melainkan dari waktu ke waktu membaik dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di NTB positif,” ungkapnya.

Ummi Rohmi menyebutkan, dalam menjaga kestabilan harga dengan melakukan operasi pasar, melakukan pengecekan-pengecekan seperti ini melibatkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) NTB, terus menerus melakukan koordinasi untuk meyakinkan pihak-pihak terkait agar menjaga harga tetap stabil.

BACA JUGA: Mudik Lebaran 2022, Transportasi Dijamin Aman dan Lancar

“Yang penting pasokan tetap ada cukup insyaallah harga akan relatif stabil. Kuncinya disitu antara keinginan orang yang beli dengan suplai yang ada sesuai,”kata Ummi Rohmi. ***

 

 

Penulis: SanEditor: Misami