Umum  

Insomnia, Penyebabnya Jaringan Otak Mulai Kendur

image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Apakah anda merasa  berada di zaman yang tidak perlu tidur?

imsonia
Penderita insomnia , daerah otak belahan kanannya yang mendukung kebutuhan belajar, memori, bau dan emos, jaringan syarafnya tidak terhubung dengan baik.

Jika Anda merupakan salah satu dari 5 (lima) persen jumlah penduduk dunia penderita insomnia parah – sulit tidur selama lebih dari sebulan –  maka ada yang dinamakan materi putih otak Anda sedang bermasalah.

Sel tubuh dan sinapsis sel otak kita membentuk materi abu-abu. Sedangkan buntalan ekor yang menghubungkan satu daerah otak ke yang lain menyusun materi putih.  Ekor sel saraf ini – yang dinamakan akson – diselubungi dengan sarung lemak yang dinamakan myelin (tugasnya  membantu mengirim sinyal).

Kalau perangkat yang tugasnya saling mengirim sinyal di sirkuit ini tak berfungsi,  menjadi penyebab hilangnya selubung myelin di materi putih.  Apa penyebab hilangnya myelin? Sebuah studi pada bulan November membuktikan, bahwa kebiasaan merokok bisa menjadi salah satu penyebab.

Radiolog Shumei Li dari Rumah Sakit Rakyat Provinsi Guangdong Nomor 2 di Guangzhou, Cina, dan timnya,  melakukan penelitian dengan men-scan otak dari 30 pemuda (yang otaknya) sehat dan 23 orang penderita insomnia parah. Scan itu menggunakan difusi tensor pencitraan MRI. Teknik pencitraan ini menyalakan sirkuit materi putih.

Mereka menemukan pada para penderita insomnia , daerah otak belahan kanannya yang mendukung kebutuhan belajar, memori, bau dan emos,  tidak terhubung dengan baik.  Ini bertolak belakang dengan  pemuda yang otaknya sehat.

Tim juga menemukan bahwa penderita insomnia memiliki kelemahan koneksi materi putih dari thalamus  (daerah otak yang mengatur kesadaran, kewaspadaan dan tidur).

Penelitian ini memberi pemahaman suatu mekanisme potensial yang membuat seseorang menjadi penderita insomnia.  Namun bisa jadi, ada faktor penyebab lainnya. Max Wintermark, seorang ahli radiologi di Stanford mengatakan, tidak mungkin mengatakan rendahnya koneksi di otak itu (satu-satunya) penyebab insomnia

Namun Wintermark mengapresiasi hasil penelitian itu. “Penelitian ini membawa kita satu langkah lebih maju dalam memahami insomnia. Dan itu makin mendekatkan cara penyembuhannya,” kata Wintermark.

Memahami  apakah  otak orang penderita insomnia kondisinya seperti itu sangat penting penting. Apalagi selama ini kita pernah memahami penyebab sebenarnya.

Roman Emsyair

Journal reference: Radiology, DOI: 10.1148/radiol.2016152038