Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalillah, menegaskan bahwa inovasi pengelolaan sampah harus memastikan sirkulasi dan pemanfaatannya berjalan terus.
LOBAR.lombokjournal.com ~ “Jangan hanya dikenalkan inovasinya kemudian tidak dibumikan dan digunakan oleh masyarakat terus dipelihara dan dijaga keberlanjutannya”, ujar Sitti Rohmo saat kunjungannya ke Laboratorium Sampah Paman Sam (Pemanfaatan dan Pengelolaan Sampah) Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Rabu (23/06).
Wagub menginginkan titik percontohan atau fasilitas yang sudah dibangun itu dapat dimasukkan ke dalam aplikasi Lestari agar memudahkan pemantauan sampai memetakan daerah mana yang cocok dengan inovasi yang akan diterapkan.
Sirkulasi sampah untuk inovasi penanganan dan pengurangan keluarannya menjadi pupuk, pakan, energi dan lain lain yang sudah tersedia fasilitasnya di masyarakat dapat dipantau kebutuhan pemanfaatan hasil inovasinya sekaligus ketersediaan bahan bakunya dengan direktori bank sampah.
BACA JUGA: Lombok Barat Target Posyandu Keluarga 100 Persen Tahun Ini
Umi Ningsih, founder Laboratorium Sampah Paman Sam menjelaskan, biogas yang dihasilkannya disebut bio slurry yang berbahan baku limbah ternak atau sampah organik rumah tangga.
Pemanfaatannya saat ini sudah digunakan oleh 15 rumah tangga di Desa Lembuak sebagai pupuk cair dan bahan bakar pengganti gas.
“Kelebihannya, limbahnya nol persen dan kita kembangkan juga dari bahan baku sampah organik rumah tangga dari yang umumnya menggunakan limbah ternak”, ujar Umi.
Selain itu, instalasi biogas untuk kebutuhan penerangan dan dapur, ini, kelebihannya adalah tidak membahayakan karena tekanan gas rendah, tapi efisien.