Indonesia Emas 2045 Tergantung Penyiapan Sumberdaya Manusia

Pj Gubernur Hassanudin menekankan, menuju Indonesia Emas 2045 tergantung bagaimana menyiapkan sumber daya manusia dan bonus demografi

Kiprah LKSA merupakan bagian dari penyiapan SDM menuju Indonesia Emas 2045
Pj Gubernur NTB, Hassanudin mengapresiasi kiprah  LKSA Qhoirul Wasilah, Desa Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, Minggu (28/07/24) / Foto : jm
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Sumber daya manusia dan bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045 tergantung siapa dan bagaimana menyiapkannya

LOTIM.LombokJournal.com ~ Kiprah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) merupakan bagian penyiapan sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045,

BACA JUGA : KONI NTB Gelar Outbond Kontingen PON XXI

Gubernur NTB mengapresia LKSA dalam penyiapan SDM menuju Indonesia Emas 2045

Karena itu, Pj Gubernur NTB, Hassanudin mengapresiasi kiprah  LKSA Qhoirul Wasilah, Desa Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, Lombok Timur. 

“Sumberdaya manusia dan bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045 tergantung siapa dan bagaimana menyiapkannya. Saya mengapresiasi perhatian para pengurus LKSA dalam membina kondisi masyarakar kita sebagai ujung tombak di lapangan,” kata Gubernur di Desa Kembang Kuning, Minggu (28/07/24). 

Pj Gubernur mengatakan, kiprah LKSA ini dalam menangani anak anak tenaga kerja imigran, persoalan keluarga dan hak hak dasar seperti kesehatan dan pendidikan bagi anak sangat luar biasa.

Meskipun kehadiran negara tetap menjadi kewajiban dalam pelayanan masyarakat sesuai undang undang dasar. 

Kepala DinaS Sosial, Ahsanul Khalik mengatakan, silaturahmi ini akan mempererat hubungan antara pemerintah dengan lembaga sosial yang ada. 

BACA JUGA : Seminar Nasional Ikatan Notaris Indonesia Didukung Pemprov NTB

Sebanyak 137 lembaga sosial yang ada di Lotim, kepengurusan anak adalah yang terbaik secara nasional dari akreditasi yang dilakukan Kementerian Sosial. 

“Bantuan sosial dari pemerintah provinsi khusus untuk lembaga kesejahteraan anak di Lombok Timur setiap tahun sebesar Rp 1.400.000.000 juta lebih untuk 7.208 anak penerima manfaat”, jelas Ahsanul. 

Disamping membina anak miskin dan terlantar, ada pula disabilitas dan lansia dengan lembaga berbeda. Ada pula yang khusus menangani anak korban kekerasan seksual yang belakangan  makin tinggi angkanya. 

Hadir pula perwakilan 85 lembaga sosial wilayah Lombok Timur dan anak anak binaan serta orangtua angkat LKSA Qhoirul Wasilah. 

BACA JUGA : Deklarasi Anti Kekerasan Anak di Dompu 

Turut mendampingi para Asisten 1 Setdaprov NTB, Sahli Sosmas, Kadis PMPD Dukcapil, Kadis Sosial dan pejabat Pemkab Lotim terkait. jm