HUT Ke-49 BPJS Kesehatan; Mendorong Gotong Royong Besar Sukseskan JKN-KIS

Prresiden ke 5 Republik Indonesia, Megawati Soekarno Putri saat menghadiri Sarasehan Hari Ulang Tahun BPJS Kesehatan ke-49 di Jakarta (17/7), menandatangani prasasti UU SJSN sebagai apresiasi pada kontribusinya atas terwujudnya Program Jaminan Sosial bagi masyarakat Indonesia. (Foto: Dok BPJS)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Pada HUT ke 49 BPJS Kesehatan, mendorong  terwujudnya gotong royong besar seluruh lapisan masyarakat menyukseskan Program JKN-KIS

JAKARTA.lombokjournal.com  –  Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris pada peringatan HUT ke-49 BPJS Kesehatan berharap, masyarakat makin menyadari pentingnya gotong-royong melalui partisipasi aktif mendaftarkan dirinya ke dalam Program JKN-KIS.

Selain itu Fahmi juga berharap, masyarakat  menjadikan pola hidup sehat sebagai budaya dan kebutuhan sehari-hari. Sehingga taraf kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan secara berkesinambungan.

“Sudah saatnya kita menjadi pionir perilaku hidup yang lebih sehat bagi masyarakat luas,” kata Fahmi Idris dalam siaran pers Humas BPJS Kesehatan Kantor Pusat pada HUT ke-49 BPJS Kesehatan, Senin (17/7)

Dikatakan Fachmi, dalam menjalankan tugas pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan membutuhkan dukungan dari para stakeholder dan seluruh rakyat Indonesia guna menyukseskan Program JKN-KIS.  Pada usia ke 49, seluruh stakeholder BPJS Kesehatan diajak meresapi makna dan semangat budaya hidup sehat dan gotong-royong besar.

“Utamanya dalam upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan Program JKN-KIS,“ papar Fachmi.

Fachmi Idris menggaris bawahi beberapa kinerja positif yang dicapai BPJS Kesehatan. Pada tahun buku 2016,  BPJS Kesehatan berhasil memperoleh predikat “Wajar Tanpa Pengecualian“ (WTP)  dari Akuntan Publik. Ini juga merupakan peraihan predikat WTP secara 3 tahun berturut-turut sejak BPJS Kesehatan berdiri.

WTP merupakan gambaran nyata dari komitmen BPJS Kesehatan mengimplementasikan prinsip keterbukaan, kehati-hatian, dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan SJSN di bidang kesehatan.

Pada tahun yang sama, dari hasil external review oleh BPKP, BPJS Kesehatan dinilai Sangat Baik dalam hal Good Governance yang harus dijalankan sesuai standar yang dimiliki, baik oleh Dewas maupun oleh Direksi beserta seluruh jajaran manajemen yang terlibat di dalamnya.

BPJS Kesehatan juga memperoleh penilaian yang baik (Rapor Hijau) dari Kantor Staf Kepresidenan atas dua indikator, yaitu tercetak dan terdistribusinya KIS dengan capaian 100 persen. Dan untuk indikator kedua, yaitu jumlah faskes (fasilitas kesehatan) bekerja sama yang mencapai 109.41% dari target.

BPJS Kesehatan juga berhasil memenuhi target-target Annual Management Contract (AMC) Tahun 2016 dengan total capaian 106 persen dari target capaian 100 persen yang harus diraih.

Rr