Hibah MCA-Indonesia di NTB Layak Dilanjutkan

Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi berjabat tangan dengan Dubes AS untuk RI, Mr Joseph R Donovan.(Dok/Humas NTB)
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi menilai program hibah Millennium Challenge Account (MCA) Indonesia selama empat tahun terakhir bermanfaat bagi daerah, terutama di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), sehingga layak untuk dilanjutkan.

JAKARTA.lombokjournal.com — Dukungan keberlanjutan program hibah MCA-Indonesia itu disampaikan Gubernur Zainul Majdi, salah seorang panelis Seminar 4 tahun pelaksanaan program hibah MCA- Indonesia yang bertema “Mengawal keberlanjutan investasi Compact,” Kamis (27/4) di Balai Kartini, Jakarta, yang dibuka oleh Menteri Perencanaan Nasional/Kepala Bappenas, Prof DR Bambang Sumantri Brodjonegoro.

Acara tersebut juga dihadiri Dubes Amerika untuk Indonesia Mr Joseph R Donovan dan melibatkan ratusan peserta terdiri dari penggiat LSM, sejumlah akademisi perguruan tinggi, sejumlah pejabat Kementrian dan Lembaga.

“Program ini layak untuk dilanjutkan karena telah dirasakan manfaatnya oleh pemerintah daerah dan masyarakat,” kata Zainul Majdi.

MCA-Indonesia merupakan pelaksana Hibah Compact dari Millennium Challenge Corporation (MCC), yang mendukung Kemitraan Strategis Amerika Serikat dengan Indonesia.
Tujuan program hibah itu adalah untuk mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi dengan tiga proyek utama antara lain Kemakmuran Hijau, Kesehatan, dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stanting, dan Modernisasi Pengadaan.

Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi diundang ke Seminar di Jakarta, sebagai panelis sekaligus diminta memberikan testimoni. Sebab NTB dinilai sebagai Provinsi yang sukses mengimplementasikan tiga program Hibah MCA Indonesia (MCAI) sejak tahun 2014 .

“Program hibah MCAI adalah contoh program hibah yang berhasil di daerah. Bagi NTB, program ini berhasil karena berkesesuaian dengan program prioritas pembangunan di bidang Kesehatan, Lingkungan dan Pelayanan Publik serta Reformasi Birokrasi,”kata Zainul Majdi.

Selain itu, tambah Gubernur Zainul, implementasi program juga selalu melalui proses diskusi yang panjang dengan pemerintah daerah dan para pemangku amanah lainnya di daerah.
Beberapa program yang dinilai berhasildi NTB antara lain program kemakmuran hijau dengan kegiatan penyediaan energi biogas, program penguatan kelembagaan masyarakat lingkar hutan, program pengelolaan hasil hutan bukan kayu (HHBK ), serta program rehabilitasi lahan dan perlindungan mata air di kawasan Gunung Rinjani.

Selain itu, program kesehatan dan perbaikan gizi berbasis masyarakat juga telah dirasakan manfaaatnya di NTB, terutama untuk mengatasi kurang gizi dan mencegah stanting pada anak-anak. Program ini juga mampu meningkatkan keterampilan perempuan petani dan usaha ekonomi perempuan .

“Bagi daerah kami di NTB, yang terpenting adalah memastikan bahwa seluruh program tersebut memenuhi kriteria Percepatan, Inovasi dan Nilai tambah (PIN) dalam mewujudkan rencana pembangunan di daerah,” kata Zainul Majdi.

Ia mengatakan, keberlanjutan program MCAI ke depan diharapkan bisa terus mengakselerasi, membuka ruang inovasi, dan memberi nilai tambah.

Menurut Gubernur Zainul Majdi, terkait dukungan dalam keberlanjutan program hibah MCAI itu, pemerintah NTB akan menyiapkan sejumlah regulasi berupa Perda dan Pergub dan menyiapkan anggaran yang cukup di Pemerintah Provinsi maupun Pemda Kabupaten/Kota sewilayah NTB.

AYA/Hms