Saat Sarasehan dan Syukuran rangkaian peringatan perdana Hari Juang Polri, Kapolri Jend. Listyo Sigit Prabowo ungkap tokoh penting di balik penggagas Hari Juang Polri.
LombokJoutnal.com ~ Baru-baru ini Kepolisian Negara Republik Indonesia memperingati hari bersejarah barunya. Selama 78 tahun (sejak 1 Juli 1946) Polri hanya memperingati satu-satunya hari penting bagi institusi ini, yakni Hari Bhayangkara yang diperingati setiap tanggal 1 Juli.
Maka mulai tahun 2024 ini, Polri memperingati hari bersejarah baru yakni Hari Juang Polri, setiap tanggal 21 Agustus. Dan peringatan perdananya dilakukan pada tanggal 21 Agustus 2024 lalu, setelah keluar Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, dengan Nomor 95/I/2024 tentang Hari Juang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
BACA JUGA : MotoGP 2024 Siap Sukses, Pemprov NTB Gelar Rakor
Keputusan yang ditandatangani oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada tanggal 22 Januari 2024 ini menetapkan, hari bersejarah di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang diperingati setiap tanggal 21 Agustus, selanjutnya disebut sebagai Hari Juang Polri.
Pada peringatan perdana Hari Juang Polri yang diselenggarakan di Surabaya Jawa Timur, selain upacara peringatan (21/08), sehari sebelumnya digelar pula sarasehan dan syukuran Hari Juang Polri (20/8).
Dalam sarasehan dan syukuran tersebut, Kapolri Listyo Sigit Prabowo didampingi para Pejabat Utama Mabes Polri dan juga para Kapolri pada masanya, menyatakan bahwa peringatan Hari Juang Polri yang jatuh pada 21 Agustus bisa dijadikan semangat bagi generasi muda untuk menghadapi berbagai macam tantangan zaman. Apa yang sudah ditorehkan oleh para senior dan sepuh (Polri) bisa menjadi semangat bagi generasi muda dengan menggali nilai-nilai (perjuangan) yang ada.
“Harapan kita, apa yang ditorehkan oleh para senior kita bisa menjadi semangat bagi generasi muda untuk menggali nilai-nilai (perjuangan) dan terus menggelorakannya untuk menghadapi berbagai tantangan zaman yang semakin berkembang dan kompleks,” kata sigit, st memberi sambutan pada sarasehan dan syukuran dalam rangka Hari Juang Polri yang digelar di Gedung Graha Bhara Daksa Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/08) malam.
Ia juga mengungkapkan bahwa perjalanan menuju Hari Juang Polri tidak lepas dari hasil kerja keras dari para senior, sepuh dan pendahulunya, yang menyusun, menggali dan kemudian merangkainya menjadi satu rangkaian dan didiskusikan serta disepakati bersama para senior, sesepuh, pakar, serta fakta sejarah yang ada.
Penetapan tersebut, sudah melalui sejumlah tahapan dengan menggali fakta hingga melibatkan para pakar, kemudian disepakati untuk bersama-sama dituangkan dalam Keputusan Kapolri, bahwa tanggal 21 Agustus menjadi Hari Juang Polri.
BACA JUGA : Deklarasi Pilkada Damai 2024, NTB Harus Jadi Role Model Nasional
Hari Juang Polri yang telah dicanangkan dan putuskan dalam Surat Keputusan tersebut, tentunya merupakan bagian dari upaya Polri untuk terus menginspirasi terkait nilai-nilai perjalanan senior, para sepuh dalam memberikan kontribusi dan keputusan penting saat itu. Inilah yang menjadi bagian dari sejarah perjuangan bangsa yang menurutnya harus tetap diingat.
“Terima kasih kepada seluruh senior atas kerja kerasnya. Ini merupakan perjalanan yang sangat penting buat kita khususnya institusi Polri. Bahwa di tahun 1945 Polri (juga) pernah menjadi (bagian) sejarah bangsa ini,” ujar Sigit.
Sigit kemudian menceritakan bahwa pada saat itu Polisi Istimewa atau yang sebelumnya bernama Tokubetsu Keisatsutai (Polisi bentukan Jepang), turut serta dalam sejarah perjuangan bangsa serta dalam mempertahankan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
Saat itu polisi istimewa melucuti senjata dari tentara Jepang dan kemudian ikut membagikan senjata kepada para pejuang bangsa Indonesia. Ketika itu, hanya Polisi Istimewa menjadi salah satu organisasi yang memiliki senjata lengkap dan berada di garis terdepan khususnya memperjuangkan kemerdekaan.
“Saat itu, Bapak M. Jasin (pimpinan Polisi Istimewa) dengan keputusannya yang sangat luar biasa membacakan proklamasi kepolisian. Dan ini tentunya menjadi sejarah besar bagi kita (Kepolisian), semangat itu harus terus kita kobarkan di masa-masa yang akan datang,”ujar Sigit.
Lebih dari itu, Sigit mengungkapkan bahwa sampai kapan pun Polri harus melanjutkan perjuangan para pahlawan dan bersama-sama dengan seluruh kekuatan Polri untuk terus menjaga soliditas dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Acara sarasehan dan syukuran dalam peringatan perdana Hari Juang Polri itu, dihadiri oleh para Kapolri pada masanya, seperti, Jenderal Polisi Purnawirawan Da’I Bachtiar, Jenderal Polisi Purnawirawan Suroyo Bimantoro, Jenderal Polisi Purnawirawan Rusmanhadi dan para sepuh Polri lainnya, seperti Komjen. Pol. Purnawirawan Makbul Padmanegara. Hadir pula Ketua Umum PKBB (Paguyuban Keluarga Besar Brimob), Komjen. Pol. Purnawirawan Imam Sudjarwo, putri dari Komjen. Pol. Purnawirawan M. Jasin(Proklamator Polisi Reublik Indonesia) yakni Rubiyanti dan putri dari Kapten Moekari (anggota Tokubetsu Keisatsutai), yaitu Sri Lestari.
Yang menarik dalam sambutannya Kapolri mengungkap siapa sesungguhnya penggagas Hari Juang Polri ini. Ketika menyapa para senior dan undangan yang hadir di awal sambutannya, Jenderal sigit juga menyapa Komisaris Jenderal Polisi Purnawirawan Arif Wachjunadi sebagai tokoh penggagas Hari Juang Polri.
Malam itu Arif Wachjunadi juga menjadi salah satu narasumber penting dalam sarasehan yang turut menghadirkan dua narasumber lainnya yakni, sejarawan Jawa Timur Prof. Aminuddin Kasdi dan Ketua Komunitas Begandring Surabaya Achmad Zaki Yamani.
“Hadir pula Wakil Ketua Umum 1 PKBB (Paguyuban Keluarga Besar Brimob) Komjen. Pol. Purnawirawan Arif Wachjunadi, penggagas Hari Juang Polri,” sapa Kapolri dengan lugas.
Usai memberikan sambutan, Kapolri menyerahkan tumpeng pertama kepada Komjen. Pol. Purnawirawan Arif Wachjunadi, kemudian kepada Rubiyanti dan Sri Lestari. Pada kesempatan yang sama, Arif Wachjunadi menyerahkan dua buku karyanya kepada Kapolri.
Buku berjudul Pearl Harbor Hiroshima Nagasaki Jejak Sejarah Perjuangan Polri dan Hari Juang Polri, merupakan dua dari tiga buku penting hasil kontemplasi dan penelitiannya selama 14 tahun (2010-2024) yang kemudian menjadi pendorong lahirnya Hari Juang Polri.
BACA JUGA : Lalu Ivan Indaryadi Didaulau Jabat Ketua DPDR Lobar Sementara
Keesokan harinya, Rabu (21/8) Polri melaksanakan upacara peringatan perdana Hari Juang Polri di depan Monumen Perjuangan Polri Jalan Raya Darmo yang bersebelahan dengan Jalan Polisi Istimewa, tempat Proklamasi Polisi Republik Indonesia pada 21 Agustus berlangsung, 79 tahun silam.
Upacara peringatan perdana ini dipimpin Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. nik