Dengan melambungnya harga bahan dapur, TPID NTB ini menganjurkan masyarakat manfaatkan pekarangan dan berlanja sesuai kebutuhan
MATARAM.lombokjournal.com ~ Dalam dua minggu terakhir harga kebutuhan pokok, seperti tomat, cabe merah dan beberapa jenis sayuran lain mulai melambung.
Naiknya harga kebutuhan dapur ini menjadi beban masyarakat,membuat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan pokok dapur.
Selain itu dengan naiknya harga kebutuhan bahan bumbu masakan ini berdampak pada komoditi yang dibeli menjadi lebih sedikit.
BACA JUGA: Gubernur NTB Resmikan Rumah Adat Palung Dalem, Lotim
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTB, Heru Saptaji menyatakan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTB menghimbau masyarakat lebih bijak dalam berbelanja.
Bijak berbelanja dimaksud pemerintah yakni masyarakat hendaknya berbelanja sesuai kebutuhan.
“Jangan lupa cermati harganya cerdas dan bijak belanja,” kata Heru di Mataram, Senin (15/08/22).
Heru Saptaji menganjurkan, lakukan pola konmsumsi yang bervariasi.
Dan tentu di tengah harga harga kebutuhan naik, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk mencari alternatif sebagaimana dianjurkan pemerintah.
“Di antaranya, yakni belanja sesuai kebutuhan,” katanya.
Ia menambahkan, alternatif lain mensiasati harga kebutuhan pokok yang naik yakni dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur-mayur seperti cabe, tomat dan lainnya.
Untuk menanam sayur-mayur di rumah tidaklah ribet. Tips dan trik tanam cabe dan tomat sudah banyak di internet, tinggal mengikuti panduannya.
BACA JUGA: Atasi Stunting di NTB, HBK Peduli Bagikan Telur Ayam Segar
“Kuncinya jika harga kebutuhan naik, tidak perlu risau. Namun masyarakat harus mencari alternatif lainnya,” ujar Saptaji.
Dicontohkan, jika harga cabe rawit merah naik, bisa diganti dengan cabe hijau, namun rasanya nendang dan terpenuhi rasa pedasnya.
Selain itu membiasakan di rumah memakai sambal olahan atau cabe bubuk dan pedasnya sama-sama nempel, tambahnya.
Menyinggung komoditi lainnya seperti bawang merah, minyak goring atau kebutuhan lainnya yang dirasakan masyarakat naik, Heru menghimbau untuk memperolehnya melalui Operasi Pasar (OP) murah.
“Harganya di OP kan lebih murah dan pengeluaran jadi lebih hemat dan harganyapun bersahabat,” tutup Heru.***