TDC didesain sebagai pusat perdagangan semua desa dan distribusi logistik, dengan memanfaatkan teknologi digital. Kegiatan distribusi dan perdagangan dibuatkan aplikasi sebagai strategi manajemen untuk mempermudah pengelolaannya
MATARAM.lombokjournal.com — Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah sangat tertarik dengan konsep bisnis saat menghadiri presentasi Mahadesa Progres Bisnis Trade Distribution Center (TDC) NTB, di kantor PT. Gerbang NTB Emas (GNE) di Mataram, Kamis (23/04/20).
Setelah mendengar pemaparan tentang TDC, Gubernur Zul tertarik untuk menanyakan beberapa hal dan berusaha memahami sistem kerjanya. Sebab TDC ini dibutuhkan bagi kepentingan seluruh masyarakat NTB.
Dalam pemaparan tersebut, Gubernur NTB didampingi Asisten II Setda NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dr. H. Ashari, Kepala Inspektorat NTB, Ibnu Salim, SH, M.Si.
TDC didesain sebagai pusat perdagangan semua desa dan distribusi logistik, dengan memanfaatkan teknologi digital. Kegiatan distribusi dan perdagangan dibuatkan aplikasi sebagai strategi manajemen untuk mempermudah pengelolaannya.
Suplai dan distribusi logistik tersebut menggunakan jaringan distribusi Mahadesa yang disebut aplikasi TDC.
Polanya, TDC tersebut akan dimiliki oleh Bumdes yang kemudian menjadi grosir dan menyuplai kebutuhan toko-toko kelontong di bawahnya.
Produk bahan pokok yang dihasilkan oleh Bulog, seperti Beras, Gula, Minyak dan Telur adalah beberapa komoditas yang akan disiapkan dengan harga lebih murah.
Tak berhenti saat pemaparan, Gubernur Zul melanjutkan agendanya meresmikan TDC Kuripan Utara, lokasi ini merupakan lokasi pertama. Apresiasi tinggi disampaikan Gubernur atas progres TDC hingga saat ini.
Dalam peninjauan usai peresmian, Dr. Zul meminta Mahadesa menggunakan motor-motor listrik sebagai kendaraan untuk pensuplai barang-barang yang akan diantar, box yang digunakan juga menggunakan bakul lokal.
“Jadi ini sederhana tapi ini adalah langkah awal membangun desa, kenapa ini fenomenal, karena ini contoh untuk Indonesia, Insyallah dalam waktu akhir tahun depan seluruh desa kita punya Trade Distribution Center,” tegas Gubernur.
Sebelumnya, Direktur PT. GNE, Samsul Hadi mengatakan, di setiap desa membentuk TDC, tidak hanya untuk perdagangan tapi membentuk infrastruktur ekonomi di tengah masyarakat.
Kuncinya adalah kemampuan memiliki jejaring baik secara daring maupun luring.
AYA/HmsNTB