Gubernur NTB Hadiri Musyawarah GPIB Bali-NTB

Selalu ada toleransi untuk berdamai dengan keadaan

Gubernur Zulkieflimansyah saat menghadiri Rapat Kerja dan MUPEL GPIB Bali-NTB oleh Majelis Jemaat GPIB Imanuel Bung Karno di Hotel Idoop pada Kamis (17/11/22). / Foto: opik
image_pdfSimpan Sebagai PDFimage_printPrint

Ini pesan Gubernur NTB, dalam keadaan sulit tidak peduli peta itu benar atau salah, yang penting punya kekuatan menggerakan

MATARAM.lombokjournal.com ~ menyampaikan, Sebagai sekelompok manusia dan bukan mesin, tiap orang memiliki ruang bereksplorasi. Sehingga apabila ada rencana yang tidak sesuai dengan realita masih ada toleransi untuk berdamai dengan keadaan.

BACA JUGA: Sekda NTB Apresiasi Penyelenggaraan Diklat Kewirausahaan Daerah

Hal tersebut disampaikan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat memberikan sambutan pada Rapat Kerja dan MUPEL GPIB Bali-NTB oleh Majelis Jemaat GPIB Imanuel Bung Karno di Hotel Idoop pada Kamis (17/11/22).

Menurutnya, bicara tentang musyawarah, cara orang memandang persoalan sangat ditentukan oleh pendidikan, pengalaman, dan dengan siapa berinteraksi.

“Ketika kita terjebak dalam sebuah gua dengan keadaan yang sulit, tidak peduli peta itu benar atau salah, yang penting peta itu punya kekuatan untuk menggerakan kita semua”, tambahnya.

Mengutip karya Kees Van Der Heijden yang berjudul ‘Scenarios the Art of Strategic Conversation’, Bang Zul berpesan kepada para Pendeta untuk menjadikan hal tersebut modal membimbing masyarakat, juga para tokoh agama ketika membuat rencana kerja.

Pada kesempatan sama, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB, H. Zamroni Aziz turut mengapresiasi pelaksanaan kegiatan musyawarah tersebut. 

“Ini membuktikan bahwa antar umat beragama di NTB dapat hidup rukun dan damai. Kami berharap semua kegiatan keumatan disini dapat berjalan dengan baik,” katanya.

Diketahui, Musyawarah Pelayanan (Mupel) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Bali-NTB dilakukan untuk mengoptimalkan sinergi intergenerasional GPIB dengan mengembangkan kepemimpinan Misioner dalam konteks Budaya Digital.

BACA JUGA: NTB Mampu Bangkit Hadapi Tantangan

Musyawarah GPIB ini terdiri dari dua Provinsi yang ada dalam satu wilayah pelayanan yang terdiri dari 7 Jemaat di Bali dan 2 Jemaat di Lombok. ***