Menanggapi kasus dugaan ajaran sesat Rumah Mengenal Al Quran pimpinan Siti Aisyah, pihak kepolisian perlu ditelusuri siapa di belakangnya
MATARAM.lombokjournal.com – Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi mengatakan, dari operasional Rumah Mengenal Al Quran yang menggunakan ruko sewaan, pembagian brosur, dan juga membagi uang, menimbulkan indikasi ada pihak tertentu di belakang Aisyah.
Dalam dugaan ajaran sesat itu, ada satu hal yang perlu dicermati, ada pengelola. Dia menyewa di ruko yang mahal, rukonya bagus, dia punya selebaran yang cukup bagus berwarna.
“Menurut saya perlu dicek. juga siapa yang ada di belakangnya gitu, kita perlu mengetahui apakah itu berdiri sendiri atau ada pihak yang ingin membuat keresahan,” kata Gubernur Zainul, Selasa (31/1), kepada wartawan di sela kunjungannya di RSJ Mutiara Sukma, Kota Mataram.
Zainul mengatakan, pemerintah sudah mengambil tindakan dengan menutup Rumah Mengenal Al Quran yang terletak di sebuah Ruko di Jalan Bung Karno, Kota Mataram, sehingga masyarakat tidak perlu lagi merasa resah.
“Kan sudah ditutup, pokoknya yang gitu gitu beritahu kita biar ditutup cepat. Nggak perlu resah, kan sudah ditutup, kalau masih ada baru resah. Pokoknya yang aneh aneh gitu beritahu kita, kita tutup dan kita minta kepolisian proaktif, artinya dilakukan seperti kemarin dilakukan mediasi dengan MUI. Kalau berkeras dan mau menyebarkan itu kan bisa masuk masalah yang menyangkut penodaan agama,” tegasnya.
Ia mengimbau, kalau masyarakat menemukan ada kegiatan keagamaan yang aneh dan menyampaikan hal yang fundamental terkait prinsip agama. Baik agama Islam maupun agama lainnya, diminta segera melapor ke pihak pemerintah dan kepolisian.
gra